Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Perlu Transparan

Kompas.com - 20/02/2013, 02:45 WIB

Semarang, Kompas - Menjelang pendaftaran bakal calon peserta Pilkada Jawa Tengah 2013, DPP PDI-P diminta transparan dan memilih kader internal partai sebagai calon gubernur. Sudah saatnya PDI-P tidak dijadikan kendaraan bagi figur dari luar partai berlambang banteng merah tersebut.

Tuntutan itu disampaikan ratusan orang yang tergabung dalam Forum Kader dan Simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) saat berunjuk rasa di Panti Marhaenis Semarang yang juga kantor DPD PDI-P Jateng, Selasa (19/2). Mereka mengaku sebagai perwakilan kader PDI-P dari Semarang, Kendal, Demak, Kebumen, Pati.

”Kami ingin PDI-P berdaulat di Jateng. Cinta kader terhadap partai ini menginginkan kader murni yang utama memperoleh rekomendasi DPP sebagai calon gubernur,” teriak sejumlah pengunjuk rasa sembari membentangkan spanduk dan poster.

Koordinator aksi, Nurwanto, menyatakan, citra PDI-P sebagai partai kader dan partai perjuangan perlu dipulihkan. Ini penting karena setiap pilkada, banyak calon eksternal hanya memanfaatkan PDI-P sebagai kuda tunggangan. Dalam politik praktis, calon eksternal tidak pernah membesarkan partai.

”Sudah waktunya PDI-P di Jateng berdaulat, berani melindungi, mengayomi, dan mengangkat amanah kader dan simpatisan menjadi kader militan sebagai gubernur di Jateng,” kata Nurwanto di atas mimbar orasi.

Para bakal cagub Jateng adalah Don Murdono (Bupati Sumedang, Jabar), Rustriningsih (Wagub Jateng), Ganjar Pranowo (anggota DPR PDI-P), dan Hadi Prabowo (Sekda Jateng). Wakil Ketua DPD PDI-P Jateng Bambang Haryanto mengemukakan, aspirasi kader akan disampaikan ke Jakarta. Namun, keputusan tetap di tangan DPP PDI-P.

Mulai daftar

Pendaftaran pasangan calon gubernur-wakil gubernur Maluku di KPU Maluku telah dimulai, Selasa. Baru satu pasangan calon yang mendaftar, yakni Said Assagaff-Zeth Sahuburua. Keduanya bersama pendukung tiba di kantor KPU Maluku di Ambon, Selasa sekitar pukul 08.00.

Said Assagaff yang kini Wagub Maluku dan Zeth Sahuburua selaku Ketua DPD Partai Golkar Maluku diusung tujuh partai politik, yakni Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Damai Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional, Partai Nasional Indonesia Marhaenisme, dan Partai Pelopor. Tujuh partai ini memiliki 45 persen perolehan suara pada Pemilu 2009 atau punya 20 kursi DPRD Maluku.

Ketua KPU Maluku Jusuf Idrus Tatuhey mengatakan, syarat menjadi cagub-cawagub Maluku harus didukung parpol atau gabungan parpol minimal 7 kursi di DPRD Maluku atau 15 persen dari total suara Pemilu 2009. ”Dilihat dari syarat ini, Said Assagaff dan Zeth Sahuburua sudah memenuhi syarat,” ujarnya.

Kemarin, para cagub-cawagub Sumatera Utara mengikuti dialog visi dan misi yang digelar harian Waspada. Lima pasangan calon tidak hadir lengkap. Calon nomor dua, Effendi Simbolon, diwakili cawagub Jumiran Abdi. Calon nomor empat, Amri Tambunan, juga diwakili cawagub RE Nainggolan. Pasangan lain hadir lengkap, yaitu Gus Irawan Pasaribu-Soekirman, Chairuman Harahap-Fadli Nurzal, dan Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuradi.

Rektor IAIN Sumut Nur Ahmad Fadhil Lubis mengatakan visi-misi sudah bagus. Namun, saat menjawab pertanyaan, mereka terlihat tidak menguasai bahan. ”Memang ada yang sangat menguasai, tetapi kebanyakan tidak menguasai,” kata Fadhil. Namun, Fadhil tidak mengatakan siapa yang menurut dia menguasai masalah itu.(WHO/APA/WSI/ODY/EGI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com