Pupuk Bersubsidi Menciut

Lamongan, Kompas - Alokasi pupuk bersubsidi jenis urea untuk 27 kecamatan di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, pada 2013 turun dibandingkan dengan tahun lalu. Alokasi urea tahun ini 50.581 ton, sementara tahun lalu 67.900 ton.

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Lamongan Aris Setiadi, Jumat (15/2), menuturkan, penurunan alokasi pupuk bersubsidi 2013 merupakan kebijakan pemerintah pusat yang diatur dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 69/Permentan/SR.130/ 11/2012 tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2013. Tahun lalu, alokasi urea Jatim mencapai 1.269.600 ton dan pada 2013 hanya 1 juta ton.

Menurut Aris, pengurangan itu sebenarnya bisa tidak terlalu berdampak jika petani sudah tak melakukan pemupukan tunggal yang hanya mengandalkan pupuk urea, tetapi menggunakan pupuk majemuk dan kembali ke pupuk organik. Kenyataannya, masih banyak petani yang masih sangat bergantung pada urea.

Hama

Sementara itu, hama ulat grayak menyerang tanaman bawang merah di wilayah Kota Tegal dan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Kondisi cuaca yang tidak menentu, yaitu hujan yang kadang-kadang diselingi panas, menjadi salah satu faktor pemicu berkembangnya hama tersebut.

Serangan ulat grayak di Kota Tegal, antara lain, dialami petani di Kelurahan Keturen, Kalinyamat Kulon, Kalinyamat Wetan, dan Debong Kulon. Ketua Gabungan Kelompok Tani Akur Tani Kelurahan Kalinyamat Kulon Asmawi, Jumat, mengatakan, saat ini hama ulat grayak mulai menyerang sekitar 10 hektar tanaman bawang merah di wilayahnya. (ACI/WIE)