Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edhie Baskoro Mundur dari DPR

Kompas.com - 14/02/2013, 12:06 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi I DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, yang juga Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, menyatakan mundur dari posisinya dari DPR RI. Pengunduran diri ini disampaikan Ibas di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (14/2/2013).

"Secara resmi saya mundur dari keanggotaan saya sebagai anggota DPR RI. Saya akan konsentrasi untuk jalankan tugas sebagai Sekjen Partai Demokrat," kata Ibas didampingi Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Alie Assegaf.

Pengunduran diri ini dilakukan ketika Partai Demokrat berupaya untuk melakukan perbaikan internal menyusul anjloknya elektabilitas partai berdasarkan hasil survei publik. Upaya perbaikan ini dipimpin langsung Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga Presiden RI.

Keputusan Ibas ini terbilang mengejutkan pasalnya Partai Demokrat akan melakukan rapat pimpinan nasional (rapimnas) pada tanggal 17 Februari mendatang. Rapimnas dilakukan untuk membangun soliditas partai di tengah anjloknya elektabilitas Partai Demokrat dalam berbagai survei. Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebutkan elektabilitas Partai Demokrat turun hanya tinggal 8,3 persen.

Adapun, karir politik Ibas bermula pada tahun 2009. Saat itu, Ibas berkecimpung dalam perpolitikan Indonesia dengan mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Daerah Pemilihan VII Jawa Timur, mewakili lima daerah yakni Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan, dan Ngawi. Ibas lalu terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada bulan April 2009 dengan perolehan suara tertinggi se-Indonesia 327.097 suara.

Sebagai anggota DPR RI, ia ditunjuk sebagai anggota Badan Anggaran dan Komisi I DPR RI yang membidangi hubungan luar negeri, pertahanan, dan informasi dan komunikasi.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik:
Kemelut Demokrat

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com