KEDIRI, KOMPAS.com -- Beberapa siswa sekolah menengah pertama (SMP) swasta di Kota Kediri, Jawa Timur, kabur dari sekolah untuk menghindari tes urine yang akan digelar Badan Narkotika Nasional di sekolahnya, Rabu (12/2/2013).
Meskipun banyak siswa yang melarikan diri, petugas tetap menggelar tes identifikasi narkoba itu. Pemeriksaan urine dilakukan di sebuah ruangan kelas yang terdapat fasilitas kamar mandinya. Petugas BNN memeriksa urine 23 siswa, dan hasilnya negatif narkoba.
Di sela pemeriksaan, petugas juga memberikan pemahaman tentang jenis-jenis narkoba dan bahayanya. Kepala Seksi Pencegahan Narkoba BNN Kota Kediri, AKP Dyah Nawang Indrawati mengatakan, tes urine dilakukan di sekolah bukan karena siswa di sekolah tersebut bermasalah narkoba. Melainkan hanya pergeseran langkah pemberantasan dan pencegahan narkoba BNN yang difokuskan pada level sekolah menengah, baik SMP maupun SMA.
"Mulai tahun 2013 ini arah perhatian BNN pada tingkat sekolah menengah," kata AKP Dyah Nawang Indrawati.
Tentang banyaknya siswa yang tidak mengikuti tes urine, Indrawati menambahkan, pihaknya akan kembali mendatangi sekolah tersebut untuk tes ulang. "Kapan-kapan kami akan kembali, dan semoga mereka negatif," tandasnya.
Sementara itu dalam pemeriksaan tersebut, petugas BNN juga memberikan konseling khusus kepada seorang siswa laki-laki karena mengetahui banyak tentang narkoba, terutama pil dobel l.
Siswa dimaksud bernama Elang (nama samaran) yang mengaku mengetahui banyak tentang pil dobel l karena sering bergaul dengan teman-temannya pengguna narkoba. Ia juga mengaku mengenal para pengguna narkoba itu dari lingkungan tempatnya bekerja sebagai kuli bangunan. "Kalau saya sendiri enggak pernah pakai," kata Elang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.