Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Warga Berlanjut, PT Vale Tanggapi via Email

Kompas.com - 12/02/2013, 12:20 WIB
Kontributor Tana Luwu, Husain

Penulis

LUWU TIMUR, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan warga Towiti, Luwu Timur, Sulawesi Selatan yang menuntut perusahaan tambang nikel PT Vale membayar ganti kerugian akibat lahan yang tengggelam, masih berlanjut.

Seperti hari sebelumnya, Selasa (12/2/2013) ini pun, warga kembali menutup pertigaan jalan poros menuju ke lokasi pertambangan. Tak hanya itu, warga juga melakukan sweeping terhadap kendaraan milik karyawan PT Vale. Akibatnya, ratusan karyawan tak bisa masuk ke tempat mereka bekerja.

Aksi unjuk rasa ini merupakan buntut dari perkara yang terjadi sejak tahun 1975 silam, saat pembangunan dam pembangkit listrik (PLTMH Larona) mengakibatkan lahan milik warga sekitar hilang dan tenggelam. Akibat belum ada tanggapan dari manajemen PT Vale, warga pun kini  melanjutkan aksinya.

Menanggapi aksi ini, external relations PT. Vale Iskandar Siregar yang dihubungi pagi ini melalui sambungan telepon, hanya mengatakan, yang berhak memberikan tanggapan adalah pimpinan PT Vale. "Itu wewenang atasan, jadi pertanyaannya diajukan via email ya," kata Iskandar.

Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk. Nico Kanter, semalam telah mengirimkan siaran pers yang hanya mengharapkan agar aksi demonstrasi warga tidak anarkistis. "Kami senantiasa membuka pintu dialog untuk mencari solusi yang terbaik bagi semua pihak," ungkap Nico dalam siaran pers tersebut.

Sebelumnya, warga pendemo merasa dibohongi atas janji pihak perusahaan yang konon akan memberikan kompensasi, namun tak kunjung terealisasi. Saharuddin, selaku kordinator aksi, pagi ini mengatakan, warga akan terus menggelar aksi hingga pihak perusahaan melunasi kewajibannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com