Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AD Akan Beli 44 Helikopter

Kompas.com - 12/02/2013, 02:55 WIB

Banda Aceh, Kompas - TNI Angkatan Darat akan membeli 24 unit helikopter jenis Bell 412 dan 20 unit jenis Black Hawk. Pengadaan helikopter tersebut merupakan bagian dari pengorganisasian alat utama sistem persenjataan TNI AD.

Demikian disampaikan Kepala Staf TNI AD Jenderal Pramono Edhie Wibowo di Markas Komando Daerah Militer Iskandar Muda, Banda Aceh, Senin (11/2). Pramono mengadakan kunjungan kerja ke Banda Aceh selama dua hari, 11-12 Februari 2013. Selain melihat 58 pucuk senjata sisa konflik yang diserahkan warga, Pramono juga mengunjungi Batalyon Kavaleri, Zipur, dan Artileri Medan di Aceh Besar serta bertemu dengan Gubernur Aceh Zaini Abdullah.

”Kalau pengadaan untuk yang akan datang ini programnya saya akan mengadakan 24 Bell 412. Yang baru datang 10, (sekarang) sudah ada, kami akan gunakan,” kata Pramono.

TNI AD, lanjut dia, masih akan terus berkomunikasi dengan negara pembuat heli. ”Kalau diizinkan dan dana itu ada, kami akan membeli Black Hawk 20 unit dari Amerika,” ujarnya.

Beberapa helikopter nanti akan digunakan untuk satuan-satuan utama, termasuk sebagai cadangan pusat TNI AD di Jakarta. ”Dari pusat nanti ada beberapa yang akan kami kirim ke depan, misalnya kekuatan helikopter, sehingga lebih mudah mengendalikan keamanan,” kata adik ipar Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Bell 412 merupakan heli serbaguna yang ditenagai sepasang mesin, Pratt & Whitney PT6T-3D, dengan empat bilah rotor utama dan dua bilah rotor ekor. Heli yang diproduksi bersama PT Dirgantara Indonesia dan Bell Helicopter ini termasuk kelas menengah, diawaki oleh seorang pilot dan seorang kopilot, serta mampu mengangkut 13 penumpang.

Aceh merupakan salah satu daerah yang akan mendapatkan alokasi bantuan alusista baru dari Markas Besar TNI. Namun, hal itu bukan berarti sebagai bentuk tindakan khusus terhadap Aceh sebagai daerah bekas konflik.

Terkait keamanan Aceh, Pramono mengatakan, dari laporan yang masuk, kondisi Aceh saat ini kondusif dan aman. Karena itu, dia minta agar seluruh elemen, baik TNI, kepolisian, maupun masyarakat, turut menjaga keamanan tersebut. ”Dengan demikian, nanti pada saat membangun Aceh ke depan itu jauh lebih cepat dan lebih baik,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Pramono juga melihat 58 pucuk senjata api sisa konflik yang dikumpulkan TNI di Aceh dalam dua bulan terakhir. Senjata-senjata tersebut terdiri dari senjata laras panjang dan pendek.

”Sebanyak 58 senjata api ini kami kumpulkan dari masyarakat yang secara sukarela menyerahkannya,” kata Kepala Penerangan Kodam Iskandar Muda Kolonel Subagio Irianto.

Dari puluhan senjata yang terkumpul itu, sebagian berupa senjata api jenis rakitan. Sisanya senjata api standar pabrikan dan senjata api organik.

Sejak masa damai di Aceh, Kodam Iskandar Muda telah mengumpulkan 1.258 pucuk senjata api. Sebagian besar senjata api itu adalah senjata sisa konflik yang digunakan anggota Gerakan Aceh Merdeka. Sekitar 1.200 senjata api yang dikumpulkan tersebut telah dimusnahkan pada November 2012. (HAN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com