Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketakutan, Annisa Loncat dari Angkot

Kompas.com - 11/02/2013, 02:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Annisa Azwar (20), mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, tewas di Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara, Minggu (10/2) dini hari. Empat hari sebelumnya, Annisa nekat meloncat dari angkutan kota, diduga karena ia khawatir menjadi sasaran kejahatan.

Rabu lalu, Annisa hendak berkunjung ke rumah tantenya, Refniati Zaina (51), di Pademangan Timur, RT 011 RW 001, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara. Naik kereta dari Depok, Annisa turun di Stasiun Jakarta Kota, kemudian naik angkutan kota (angkot) U-10 jurusan Pademangan-Muara Angke.

Menurut Refniati, sepupunya mengirim pesan singkat (SMS) dengan isi yang sama empat kali berturut-turut pukul 15.00. ”Ia SMS minta saya telepon. Ketika saya telepon, ia seperti panik. Saya minta dia turun dan akan saya telepon. Namun, ketika saya telepon lagi, seorang laki-laki yang mengangkatnya,” ujarnya.

Laki-laki di ujung telepon itu, kata Refniati, mengabarkan bahwa Annisa pingsan akibat kecelakaan dan sedang dalam perjalanan menuju ke Rumah Sakit Atmajaya. Bersama suaminya, Wendi (42), Refniati meluncur ke rumah sakit.

Annisa dirawat di Rumah Sakit Atmajaya hingga Kamis siang. Menurut Refniati, keluarga memutuskan pindah ke RSUD Koja karena keberatan menanggung uang jaminan Rp 12 juta yang diminta Rumah Sakit Atmajaya untuk tindakan operasi.

Azwar (48), ayah Annisa, menambahkan, kondisi Annisa membaik pada Jumat dan Sabtu lalu meski mengalami pendarahan di kepala. Sayang, Annisa tak bertahan dan akhirnya mengembuskan napas terakhir pada Minggu dini hari.

Terkait kemungkinan adanya tindak kejahatan yang menimpa anaknya, Azwar mengatakan, keluarga tak akan mengajukan tuntutan. ”Biar aparat penegak hukum yang menghukum jika memang ada tindak kejahatan. Saya tak akan menuntut apa pun,” kata Azwar.

Salah jalur

Menurut Kanit Laka Lantas Polres Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Rahmat Dalizar, korban naik angkot U-10 dari Stasiun Kota, Jakarta Barat, menuju rumah tante-pamannya di Pademangan. Angkot itu memiliki dua rute, ke Pademangan dan ke Tanah Pasir, Penjaringan, Jakarta Utara. Karena pada kaca depan angkot yang dikemudikan Jamal (37) tertera ”Pademangan”, Annisa menghentikan dan naik angkot itu. Padahal, rute angkot itu bukan ke Pademangan, tetapi ke Tanah Pasir.

Ketika naik angkot, sudah ada 13 penumpang lain. Sampai di Tanah Pasir, ke-13 penumpang turun semua dan tinggal Annisa di dalam angkot. Jamal bertanya kepada Annisa hendak ke arah mana, yang dijawab Annisa akan menuju Pademangan.

Menurut Rahmat, menirukan pengakuan Jamal, ia memutuskan balik arah ke Stasiun Kota karena Annisa salah jalur. Di tengah perjalanan kembali ke Stasiun Kota, korban melompat dari angkot berpelat B 1946 QO itu. Melihat korban jatuh dan terluka, Jamal membawa Annisa ke RS Atmajaya dengan bajaj.

Menurut paman korban, Wendi (42), Annisa mengirimkan SMS memberi tahu bahwa ia naik angkot yang salah jurusan. Annisa ketakutan karena akhirnya ia seorang diri di angkot.

Wendi mengatakan, Annisa sempat meminta sopir angkot menurunkannya di Pekojan Raya, tetapi tak ditanggapi. Annisa ketakutan dan melompat.

Kepada wartawan, Jamal mengatakan, selama membawa korban, Jamal hanya sekali berbicara dengan korban. Namun, Jamal membantah bahwa sebelum melompat, Annisa meminta agar diturunkan di Jalan Pekojan Raya. ”Korban tahu-tahu meloncat saja,” ujarnya.

Jamal mengatakan, saat korban meloncat, kendaraan dipacu 30-40 kilometer per jam. ”Kejadian berlangsung sekitar pukul 15.30,” ujarnya. (K13/WIN/MKN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com