Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Bersaudara Lumpuh Layu Dapat Bantuan Dinsos

Kompas.com - 10/02/2013, 01:05 WIB
Kontributor Bone, Abdul Haq

Penulis

BONE, KOMPAS.com - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, mengunjungi dan memberikan bantuan kepada Suryani (20) dan Suryanti (17), Sabtu (9/2/2013). Dua gadis bersaudara ini mengalami nasib yang tragis, karena selain mengalami kelumpuhan sejak lahir, mereka juga harus hidup sendiri lantaran ibunya telah meninggal dunia dan ayahnya menelantarkan mereka setelah menikah lagi.

Kedatangan rombongan Dinsos ini disambut gembira oleh puluhan tetangga korban di Dusun Matekko Desa Paccing, Kecamatan Awangpone. Pihak Dinsos tiba dengan membawa bantuan berupa pakaian, tikar, sarung serta sejumlah makanan instan serta minuman berenergi.

"Kami baru mengetahui bahwa ada warga yang seperti ini setelah salah satu organisasi kepemudaan menyampaikan kepada kami," ujar Amrullah, Kepala Bagian Bantuan Sosial dan Bencana Alam Dinsos Kabupaten Bone.

Sejumlah tetangga korban sangat berterima kasih atas bantuan yang disalurkan oleh Dinsos tersebut, pasalnya selama ini korban hanya dirawat oleh para tetangganya sekadar untuk memberi makan. Bahkan beberapa di antara ibu rumah tangga meneteskan air mata di tengah rombingan Dinsos lantaran terharu dan gembira akan uluran tangan ini.

"Barusan ada yang datang kasih bantuan selama ini hanya kita-kita saja yang kasih dia makan. Kasihan," ujar Tampa, salah seorang warga setempat.

Terkait dengan kondisi kesehatan dua bersaudara ini, pihak Dinsos mengaku tak mampu berbuat banyak sebab bukan wewenangnya untuk memberikan pengobatan kepada mereka. "Kalau soal pemeriksaan kesehatan kami tak punya wewenang yang punya wewenang adalah Dinas Kesehatan dan seandainya di Kabupaten Bone ini sudah ada fasilitas panti untuk anak terlantar maka hari ini juga mereka akan saya bawa ke panti untuk dirawat tapi sayangnya di daerah ini belum ada panti untuk orang miskin," keluh Amrullah.

Meski demikian, pihaknya mengaku tetap melakukan kontrol kepada keduanya dengan memberikan nomor teleponnya kepada sejumlah warga agar segera menghubunginya jika terjadi sesuatu atau ada kebutuhan lain yang diperlukan oleh dua bersaudara ini.

"Tolong dicatat saya punya nomor HP jadi kalau ada apa-apa atau ada yang dibutuhkan tolong SMS saya," beber Amrullah kembali.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, bahwa dua bersaudara ini harus hidup dengan kondisi yang sangat memperihatinkan lantaran kondisi fisiknya yang mengalami kelumpuhan dan hanya berharap suapan nasi dari para tetangganya. Mereka sudah ditinggal ibunya yang meninggal dunia sejak 10 tahun silam, sementara ayahnya tak pernah lagi berkunjung setelah menikah dengan wanita lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com