Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SD Digusur Proyek Tol, Wali Murid Pun Resah

Kompas.com - 08/02/2013, 16:32 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Ratusan orangtua SD Klepu 1 Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, mengaku resah setelah kegiatan belajar mengajar para siswa dipindahkan ke beberapa lokasi.

Pemindahan kelas itu dilakukan karena gedung sekolah mereka, yang dilewati jalur overpass tol Semarang-Solo, segera dibongkar. Sementara gedung SD penggantinya, sedang dibangun di lokasi yang tak jauh dari gedung lama.

Salah seorang wali murid, Ari Munanto (40), warga desa Klepu, mengatakan, para orangtua khawatir terhadap keselamatan anak-anak karena tempat belajar sementara itu berlokasi di persimpangan jalan raya dengan pintu masuk kendaraan proyek tol.

"Meskipun pihak tol berjanji akan menyediakan petugas penyeberangan jalan, kami tetap khawatir. Semalaman saya tak bisa tidur, karena khawatir dengan anak saya," kata Munanto, Jumat (8/2/2013).

Ari berpendapat, seharusnya pemerintah, dalam hal ini PT TMJ sebagai penyedia jasa proyek jalan tol, tidak terburu-buru memindahkan kegiatan belajar siswa. Apalagi pembangunan gedung SD yang baru akan selesai pada April ini. Hal ini akan sangat mengganggu konsentrasi belajar siswa, terutama siswa kalas 6 yang sedang mempersiapkan ujian.

"Tinggal dua bulan kok sekarang sudah dipindah. Apalagi untuk kelas 5 dan 6 yang masih bertahan di gedung lama, apakah pembongkaran lokal kelas di sebelah-sebelahnya tidak akan mengganggu mereka? Saya kira suara mesin dan debunya itu akan sangat mengganggu mereka," ujarnya kesal.

"Senin depan kita akan demo, menolak pemindahan kelas dan meminta pembongkaran ditunda sampai gedung baru bisa ditempati. Kita minta juga pembangunan gedung baru dipercepat, kalau perlu dilembur ya dilembur," imbuhnya.

Pemindahan kegiatan belajar siswa SD Klepu 1 sudah dimulai sejak Kamis (7/2/2013). Para siswa kelas I dan II dipindah ke Madrasah Roudlotul Muttaqien, kelas III dan IV dipindah ke kompleks kantor desa Klepu, sementara kelas V dan VI bertahan di gedung lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com