40,38 Persen Pemilih di Merauke Tidak Mencoblos

MERAUKE, KOMPAS.com — Tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Merauke dalam pilkada Papua sebesar 59,62 persen. Ini berarti 40,38 pemilih tidak mencoblos dalam pilkada yang digelar 29 Januari lalu itu.

Hal itu terlihat dari data hasil rekapitulasi suara pilkada Papua di Merauke, Kamis (7/2/2013).

Hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Merauke menunjukkan, dari jumlah total pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) Merauke sebanyak 129.650 orang, hanya 77.300 pemilih yang mencoblos (59,62 persen). Sebanyak 52.350 pemilih tidak menggunakan hak pilihnya(40,38 persen). Tercatat jumlah suara sah adalah 72.845, sedangkan suara tidak sah 4.455.

Ketua KPU Merauke Antonius Kaize mengatakan, tingkat partisipasi pemilih yang rendah berada di wilayah perkotaan, sedangkan di distrik-distrik pedalaman justru tinggi.

Menurut Antonius, rendahnya tingkat partisipasi pemilih tersebut dipengaruhi oleh faktor pilihan politik para pemilih, yaitu mau menggunakan hak pilihnya atau tidak. Sebagai penyelenggara pemilu, KPU tidak bisa memaksakan pemilih untuk mencoblos dalam pemungutan suara.

Ketua Panwaslu Merauke Tukdjo juga menilai, rendahnya tingkat partisipasi pemilih karena pilihan politik pemilih untuk tidak memberikan suaranya. Masyarakat telah jenuh dengan banyaknya pemilihan umum, antara lain pemilu legislatif, pemilu presiden, pemilu bupati, dan pemilihan gubernur.