Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi Proyek Hotel, Unibraw Didemo Warga

Kompas.com - 05/02/2013, 14:16 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Puluhan warga di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, Selasa (5/2/2013) menggelar demo di depan Rektorat Universitas Brawijaya Malang. Warga menggugat hasil penelitian dari Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Unibraw yang merekomendasikan pembangunan proyek hotel the Radja, di dekat sumber air Gemulo, yang sejak awal ditolak warga sekitar.

Puluhan warga membentangkan aneka poster mengecam Unibraw selaku pusat pendidikan untuk generasi bangsa yang tidak layak ditiru. Hasil penelitian tersebut dinilai sarat pesanan dari Pemkot Batu untuk dijadikan legitimasi bagi pembangunan di atas sumber mata air Gemulo.

Sebelum ditemui pihak rektorat, warga menggelar tahlil bersama dan doa bersama untuk meminta agar keadilan selalu berpihak pada rakyat kecil, tidak hanya pada elit dan pengusaha.

Menurut H Rudi, Ketua Forum Masyarakat Peduli Mata Air (FMPMA) yang juga koordinator aksi, warga berunjuk rasa karena hasil penelitian PPLH itu adalah pesanan Pemkot Batu. "Sebelum penelitian Pemkot Batu memohon agar PPLH melakukan penelitian dan diiyakan oleh PPLH," jelasnya.

Hasil penelitian itu yang diduga menjadi dasar pembenaran pembangunan Hotel the Radja Cottage dan Pemkot memberikan izin pembangunan hotel the Radja. "Padahal pembangunan itu jelas melanggar UU dan rentang risiko lingkungan dan sosial," katanya.

Tragisnya, kata Rudi, penelitian itu dilakukan saat sudah ada konflik antara warga dan pihak pemilik hotel. "Penelitian itu diduga hanya pembenar akademik saja. Bukan untuk kepentingan masyarakat dan melindungi sumber air Gemulo," katanya.

Penelitian itu dilakukan setelah Pemkot Batu mengeluarkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) pada 30 Januari 2012 lalu. Sedangkan penelitiannya dilakukan pada 7-21 Mei 2012. "Warga meragukan hasil penelitian itu. Karena cukup tidak obyektif. Saat ini penelitian itu malah menimbulkan masalah baru," katanya.

Seharusnya, kata Rudi, Perguruan Tinggi selaku bagian dari cendikiawan harus memberikan yang terbaik bagi warga dan berada pada kepentingan rakyat. "Seharusnya menjadi pelopor penyelamat lingkungan sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi," tegas Rudi.

Warga meminta agar pihak peneliti harus meminta maaf kepada warga di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. "Jika tuntutan kami tidak diindahkan, kami akan menuntut secara hukum. Baik secara pidana dan perdata," tegas Rudi.

Sementara itu, Suwasono Henddy, perwakilan dari Unibraw di depan warga mengatakan, hasil penelitian itu murni demi kepentingan kajian akademik yang memang diminta oleh Pemkot Batu. "Tidak ada hubungannya dengan pembangunan hotel itu," akunya. "Kami hanya mengkaji dan meneliti itu, bukan soal yang lain. Murni kepentingan akademik," sambung Suwasono.

Penelitian itu dilakukan oleh Arif Rahman, dosen ahli Geologi dibantu tiga orang tim dari PPLH UB Malang. "Jika UB dikatakan merekomendasikan pembangunan hotel di sekitar sumber air Gemulo itu sangat tidak benar," tegas Suwasono.

Di hadapan warga, Henddy menyampaikan, pihak Unibraw siap bertemu dengan warga sekitar pada Jumat 8 Februari mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com