Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLTU Diprotes Warga

Kompas.com - 05/02/2013, 03:46 WIB

Batam, Kompas - Dalam sepekan terakhir, Pembangkit Listrik Tenaga Uap Tanjung Kasam di Batam, Kepulauan Riau, sudah dua kali diprotes warga sekitar. Warga keberatan dengan debu akibat pembongkaran batubara untuk bahan bakar PLTU pemasok 26 persen listrik Batam itu.

Namun, PLN Batam menolak tuntutan penghentian PLTU karena hal itu berarti menghilangkan potensi pendapatan sebanyak 26 persen.

Protes pertama dilayangkan pada Jumat (1/2) malam oleh warga Telaga Punggur. Perwakilan warga mendatangi PLTU dan menuntut agar pembongkaran batubara dihentikan. ”Kami sudah berbulan-bulan kena debu dari PLTU. Kami sudah tidak tahan lagi,” ujar Ketua RT 001 Kelurahan Telaga Punggur, Susanto, Senin, di Batam.

Protes kedua disampaikan pada Senin siang. Kali ini dari warga Teluk Nipah, Batam. Seperti warga Telaga Punggur, mereka juga terganggu oleh debu dari pembongkaran batubara. ”Kami minta pengoperasian dihentikan, sampai ada jaminan tidak ada debu ke permukiman kami,” ujar Alimun, warga Teluk Nipah.

Alimun dan Susanto mengatakan, debu menebal di tembok dan atap rumah warga. Sebagian warga mengalami sakit pada saluran pernapasan. ”Puskesmas dekat sini rata-rata mengobati sakit pernapasan gara-gara debu batubara,” ujar Susanto.

Juru bicara PLN Batam, Agus Subekti, mengatakan, pihaknya berusaha memenuhi permintaan warga. Namun, pengoperasian PLTU tidak bisa dihentikan. PLTU itu memasok rata-rata 100 megawatt dari seluruh 384 megawatt yang dibutuhkan Batam.

”Kami sudah berusaha mengurangi debu dengan menyiram batubara sebelum dibongkar. Tidak ada lagi cara untuk memasukkan batubara dari tongkang ke tempat penyimpanan selain mengeruknya dan meletakkan ke ban berjalan,” ujarnya. (RAZ)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com