Ànkara, Jumat
Menurut keterangan para saksi mata, bom meledak di sekitar pos pemeriksaan keamanan dekat pintu samping kantor kedubes, tempat orang-orang berkumpul untuk mengurus visa.
Tayangan televisi menunjukkan sebuah pintu terlepas dari engselnya, dan bagian dari tembok di sekitar pintu itu runtuh. Namun, bagian dalam kompleks kedubes itu dilaporkan tidak mengalami kerusakan.
Duta Besar AS untuk Turki Francis Ricciardione mengatakan, ledakan terjadi pada pukul 13.15 waktu setempat. Seorang penjaga berkebangsaan Turki menjadi korban tewas, dan satu perempuan warga Turki terluka.
Polisi dan beberapa mobil ambulans langsung berdatangan ke lokasi ledakan. Wartawan Associated Press melihat seorang perempuan yang terluka parah diangkut ke salah satu ambulans.
Polisi mengaku sudah memeriksa seluruh kamera keamanan di sekitar lokasi ledakan, dan telah mengidentifikasi dua orang yang diduga kuat sebagai pelaku bom bunuh diri.
Gubernur Ankara Alaaddin Yuksel mengatakan, penyerang telah berada di dalam kompleks kedubes saat menjalankan aksinya.
Konsulat Jenderal Inggris di Istanbul, kota terbesar di Turki, langsung mengeluarkan pernyataan bahwa serangan itu diduga kuat sebagai serangan teroris. Inggris memperingatkan para pengusaha Inggris di Turki untuk meningkatkan kewaspadaan.
Meski demikian, belum diketahui pasti kelompok teroris mana yang melakukan serangan tersebut. Di masa lalu, Turki pernah diserang oleh sejumlah kelompok ekstremis, mulai dari kelompok ultrakanan, ultrakiri, Islam radikal, sampai milisi separatis Kurdi.
Turki adalah salah satu sekutu terdekat AS dan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Ledakan itu terjadi tak sampai sepekan setelah NATO mulai mengoperasikan sistem pertahanan rudal Patriot di perbatasan Turki dengan Suriah.
Pejabat Minister Counsellor Kedutaan Besar RI di Ankara, Robertus Irawan, Jumat (1/2), memastikan ledakan bom tersebut tidak berdampak pada KBRI, yang berjarak sekitar 5 kilometer dari Kedubes AS.
Irawan menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan atase pertahanan soal perlu atau tidaknya meminta tambahan pengamanan di KBRI dari Pemerintah Turki. Selama ini pengamanan KBRI memang disediakan pihak kepolisian Turki, bekerja sama dengan kementerian luar negeri Turki.(DWA/AP/AFP/Reuters/DHF)