Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Siapkan Kejutan Seminggu ke Depan

Kompas.com - 01/02/2013, 12:35 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan menyiapkan kejutan dalam waktu satu pekan ke depan. Hal ini menyusul pemilihan presiden baru PKS yang akan diumumkan pada Jumat (1/2/2013) siang ini. Kejutan apa yang disiapkan PKS?

"Tunggu saja tanggal mainnya, Yang jelas nanti PKS siapkan kejutan-kejutan seminggu ke depan," ujar Ketua DPP PKS Bidang Kebijakan Publik Hidayat Nur Wahid, Jumat, saat dihubungi wartawan. Hidayat menjelaskan, kejutan tersebut tidak akan terlepas dari perombakan struktur kepengurusan di PKS.

"Kami akan tempatkan orang-orang baru di dalam struktur partai. Untuk menguatkan partai dan membuktikan kalau PKS mati, tidak akan terjun bebas, atau hancur seperti yang digambarkan orang-orang," kata Hidayat. Meski demikian, Hidayat menjelaskan perubahan yang dilakukan presiden baru nantinya dalam kepengurusan tidak akan radikal. "Memang ada pergantian kepengurusan, tapi tidak akan radikal," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mahfudz Siddiq mengaku belum tahu apakah akan ada perombakan struktur kepengurusan atau tidak. "Yang penting, hari ini ada pengganti LHI (Luthfi Hasan Ishaaq), nanti jabatan pengurus di DPP jadi kebijakan partai sendiri," ucap Mahfudz.

Jumat sekitar pukul 13.30 nanti, PKS mengumumkan presiden baru PKS. Dua nama mengerucut, yakni Hidayat Nur Wahid dan Anis Matta. Hidayat menjadi Presiden PKS tahun 2000-2004. Sementara Anis Matta sudah empat kali menjadi Sekretaris Jenderal PKS. Keduanya juga merupakan tokoh sentral partai bernapaskan Islam ini.

Kedua nama itu digodok dari tujuh nama yang awalnya diajukan kepada Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin. Di antara keduanya, nama Anis Matta menguat untuk dipilih menjadi presiden PKS. Apalagi, Hidayat memastikan mantan-mantan presiden PKS tidak akan mungkin kembali menjabat posisi serupa di PKS.

"Zaman dulu Presiden Soeharto bilang yang bisa menjadi presiden hanya yang punya pengalaman jadi presiden. Di PKS, kalaupun presiden diganti, mantan-mantan presiden PKS tidak akan dicalonkan lagi. Kami ingin kader yang baru karena kaderisasi PKS tidak mati, kami punya banyak stok pemimpin," ujar Hidayat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Nasional
    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Nasional
    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Nasional
    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Nasional
    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Nasional
    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Nasional
    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    Nasional
    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    Nasional
    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com