Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelatih Tenis Itu Diduga Cuma Mencabuli

Kompas.com - 31/01/2013, 17:30 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tuduhan kepada pelatih tenis berinisial DP telah melakukan tindakan sodomi kepada anak didiknya belum terbukti. Dari hasil pemeriksaan sementara Polres Metro Jakarta Barat, DP diduga hanya melakukan tindakan yang mengarah pada pencabulan.

"Dari keterangan yang kita dapatkan, pelatih itu tidak melakukan sodomi. Ia hanya melakukan tindakan yang mengarah pada pencabulan dengan mengelus-elus korbannya," kata Kepala Polres Metro Jakarta Barat Kombes Suntana pada Kamis (31/1/2013).

Meski begitu, tutur Suntana, tindakan yang mengarah pada pencabulan tidak bisa diperiksa secara medis, berbeda jika ada indikasi sudah disodomi. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan visum dokter di rumah sakit.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, ucap Suntana, Polres Metro Jakarta Barat telah memanggil pelatih tenis dan tujuh saksi. Dari hasil gelar perkara tersebut, polisi belum mendapatkan keterangan yang mencukupi sehingga beberapa hari ke depan polisi akan memanggil dua saksi lainnya untuk melengkapi data dan informasi pihak kepolisian.

Suntana mengungkapkan, sampai saat ini status pelatih tersebut masih sebagai saksi. Ia juga masih diperbolehkan melakukan aktivitas memberikan pelatihan tenis atau keluar kota karena belum ada cukup bukti untuk menjadikannya sebagai tersangka.

Dari hasil interogasi yang dilakukan penyidik, pelatih tenis tersebut mengaku tidak melakukan apa pun terhadap anak didiknya. Untuk itu pihak kepolisian akan terus melakukan pemeriksaan kepada saksi, pelapor, dan terlapor.

"Kalau pelatihnya sih ngakunya enggak melakukan apa pun. Kita juga belum tahu itu hanya dalih pelatih atau memang tidak terjadi apa-apa. Makanya pemeriksaan akan terus dilakukan," ungkap Suntana.

Diberitakan sebelumnya, beberapa atlet tenis putra nasional diduga menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh pelatihnya, DP. Atas tindakan tersebut, mereka melaporkan sang pelatih ke Polda Metro Jaya pada Jumat (25/1/2013). Selain EG, terdapat beberapa teman lain yang memiliki nasib sama, berinisial EI, AL, IF, dan ANS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com