Ratusan Korban Banjir Tasik Terserang Penyakit

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Ratusan korban banjir di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, mulai terserang penyakit. Mulai dari penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ispa), gatal-gatal sampai diare.

"Korban banjir ada sekitar 140 orang yang telah mengikuti pengobatan gratis di salah satu posko gratis di lokasi banjir," jelas Kepala UPTD Puskesmas Sukaresik Asep Rudi Irawan, kepada wartawan di lokasi banjir, Kamis (31/1/2013) siang.

Asep menambahkan, dinas kesehatan telah menyediakan bantuan berupa tim medis dan obat-obatan. Terlebih, di lokasi banjir telah dibentuk posko pengobatan bagi korban banjir. Tujuannya, untuk mempermudah korban banjir mendapatkan pelayanan kesehatan.

"Kalau penyakit ispa yang menyerang korban banjir itu dipengaruhi juga oleh faktor cuaca. Sebagian besar korban banjir yang terserang penyakit adalah dewasa dan sebagiannya lagi adalah balita," ungkap Asep.

Sementara, Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum mengaku telah memerintahkan dinas terkait untuk membantu segera korban banjir. Selain pelayanan kesehatan, bantuan berupa sembako pun sudah kita salurkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya.

"Kita segera memberikan bantuan tanggap bencana setelah kejadian," ungkap Uu, saat meninjau ke lokasi banjir.

Menurut Uu, banjir tahunan yang terjadi di Sukaresik ini murni ada kesalahan teknis dalam pembangunan tanggul di Sungai Cikidang di wilayah itu. Sehingga, saat air sungai meluap, tanggul jebol dan menyebabkan banjir ke daerah pesawahan dan pemukiman warga.

"Setelah saya cek ke lokasi, ternyata tanggul yang jebol itu bangunannya tidak bagus. Saya lihat tembok tanggul terlihat rapuh. Juga, adanya pembangunan ini tidak ada pemberitahuan ke pemerintah daerah sebelumnya, saya tau-taunya gini aja udah kejadian (tanggul jebol)," ungkap Uu.

Diberitakan sebelumnya, Sebanyak 250 rumah warga di Kampung Bojong Soban, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, terendam banjir akibat sebuah tanggul Sungai Cikidang jebol pada Minggu (27/1/2013) malam.

Ratusan warga setempat terpaksa mengungsi akibat banjir sampai Senin (28/1/2013) pagi masih belum surut. Air menggenang hampir di seluruh perkampungan di desa tersebut. Ketinggian air mencapai satu hingga dua meter.