Semarang, Kompas
”Waktu penerimaan dokumen syarat dukungan untuk calon perseorangan sudah ditutup. Karena tidak ada yang datang, kami mengisi waktu yang ada dengan pengarahan dan simulasi, pembagian jadwal, dan koordinasi,” kata Ketua KPU Jateng M Fajar Subhi AK Arief di Semarang, Rabu (30/1).
Sejumlah bakal calon gubernur Jateng juga semakin gencar menyosialisasikan diri kepada masyarakat. Bahkan, di Temanggung, misalnya, beredar kalender bergambar figur tertentu hingga ke desa. Kalender itu dibagikan saat pengajian dan acara lain yang melibatkan banyak orang.
Di Mataram, Wakil Gubernur NTB Badrul Munir mengundurkan diri dari bursa calon wakil gubernur periode 2013-2018. Alasannya, dirinya ingin fokus menjalankan dan menuntaskan tugas-tugas pemerintahan yang diembannya dalam beberapa bulan yang tersisa.
”Sejak awal saya ingin mengawal jalannya pemerintahan dan pembangunan di daerah ini. Kalau saya ikut menjadi kompetitor tidak bisa lagi mengawal jalannya pemerintahan. Karenanya, saya memilih berkonsentrasi melaksanakan tugas sampai masa jabatan saya berakhir,” ujar Munir, Rabu
Sementara itu, delapan partai mendeklarasikan Koalisi Bali Mandara di halaman depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Badjra Sandhi, Denpasar, Rabu (30/1) petang. Deklarasi disaksikan dan dihadiri ratusan anggota partai dan simpatisan, para seniman, dan tokoh masyarakat. Partai itu adalah Golkar, Demokrat, Hanura, PNBKI, PAN, PKPB, Pakar Pangan, dan PKPI.
Acara tersebut juga sekaligus menetapkan pasangan petahana, Made Mangku Pastika (Gubernur Bali) dan Ketut Sudikerta (Wakil Bupati Badung), sebagai calon gubernur dan wakil gubernur dalam pilkada yang digelar 15 Mei. Rencananya pasangan ini mendaftarkan diri ke KPU Bali pada Sabtu (2/2).
Ketua Pemenangan Koalisi Bali Mandara Mudarta yang juga Ketua DPD Demokrat Bali mengatakan, koalisi ini siap memercayakan Pastika kembali sebagai gubernur. ”Kami percaya Pastika-Sudikerta jadi pasangan ideal untuk pembangunan Bali lima tahun ke depan,” katanya, saat deklarasi.
Di Medan, dua calon gubernur dan dua calon wakil gubernur Sumatera Utara menjalani pemeriksaan harta kekayaan oleh tim verifikasi laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) dari KPK, Rabu (30/1). Harta calon gubernur Gatot Pujo Nugroho lebih kecil dari laporan sebelumnya. Pemeriksaan berlangsung sejak pukul 09.00 sampai pukul 12.00, dilanjutkan dengan pemeriksaan calon lain sejak pukul 14.00 sampai pukul 17.00.
Terhadap harta Gatot, laporan pada akhir tahun 2012 sebesar Rp 4,6 miliar. Setelah diverifikasi dan klarifikasi ternyata hanya Rp 3,8 miliar. ”Terdapat catatan ganda dalam laporan sebelumnya,” kata Gatot.