Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Dibius, TKI Asal Tegal Dibuang di Kendal

Kompas.com - 29/01/2013, 20:29 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com -- Mau pulang ke kampung halamannya, seorang tenaga kerja Indonesia (TKI), Rio Firmansyah (27), warga Desa Bojongsana, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal menjadi korban pembiusan, Senin (28/01) malam.

Korban yang tidak berdaya, dibuang di pinggir jalan alternatif titik Desa Pagergunung, Kecamatan Pageruyung, Kendal, Jawa Tengah.

Korban, Selasa (29/1) ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam (RSI) Weleri Kendal, karena masih dalam pengaruh bius.

Rio yang bekerja disebuah kapal di Norwegia ini, menjadi korban pembiusan kawanan pencuri saat turun dari pesawat di Bandara Ahmad Yani, Semarang. Menurut Kapolsek Weleri Kendal, AKP Haryo Deko Dewo, sesuai keterangan korban, ia naik pesawat dari Cengkareng Jakarta tujuan Semarang.

Di Cengkareng korban berkenalan dengan seseorang yang juga hendak pergi ke Semarang dengan naik pesawat yang sama. Lalu orang yang baru dikenal tersebut menawarkan tumpangan untuk kembali ke Tegal.

Setibanya di bandara Ahmad Yani Semarang, sekitar jam 8 malam, korban naik mobil Toyota Innova bersama orang yang baru dikenal. Namun dalam perjalanan, korban ditawari minum jamu masuk angin. "Setelah meminum jamu tersebut korban mengaku tidak sadarkan diri," kata Deko, Selasa (29/1).

Korban yang tidak sadarkan diri kemudian dibuang di pinggir Jalan Pagergunung, Kecamatan Pageruyung, Kendal. Korban, Selasa (29/1) dini hari kemudian ditemukan oleh warga. Lalu warga melaporkannya ke polisi.

"Kami kemudian berkoordinasi dengan Polsek Pageruyung, dan membawa korban ke RSI," tegasnya.

Deko menambahkan, petugas kesulitan mendapatkan keterangan lebih jauh dari korban karena yang bersangkutan mengaku masih merasa pusing.

Keterangan dari korban masih sedikit sehingga belum bisa memastikan jumlah pelaku dan barang yang dibawa kabur. "Kami menduga pelaku adalah sindikat pembiusan dan korban sudah diamati sejak di Jakarta," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com