Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/01/2013, 11:25 WIB

Kompas.com – Musim hujan selain membuat Anda perlu berupaya ekstra dalam mempertahankan daya tahan tubuh, ternyata juga harus membuat Anda waspada akan petir. Terutama bagi Anda yang sering menderita migren.

Temuan yang diterbitkan 24 Januari dalam jurnal Cephalalgia ini meskipun belum dapat menunjukkan petir yang menyerang dekat dengan rumah seseorang benar-benar menyebabkan sakit kepala. Namun perubahan di udara sekitar sambaran petir diprediksi dapat memicu perubahan listrik di otak penderita sakit kepala yang disebabkan oleh migren, kata Frederick Freitag, direktur pusat sakit kepala di Baylor University Medical Center di Dallas, yang tidak terlibat dalam penelitian. Para ahli juga berpendapat gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh petir akan memicu sakit kepala.

Secara umum, tidak ada yang tahu persis apa yang menyebabkan sakit kepala migren. Banyak ilmuwan percaya bahwa otak penderita migren secara fundamental lebih sensitif terhadap pengaruh luar dan makanan tertentu. Cahaya lampu terang atau bahkan kelaparan dapat memicunya.

Vincent Martin, seorang spesialis sakit kepala di University of Cincinnati, melihat bahwa badai tampaknya dapat memicu migren pada beberapa pasiennya. Oleh karenanya Martin dan timnya pun menganalisis dari hasil studi lain yang melakukan penelitian pada 90 orang penderita migren di Saint Louise dan Cincinnati selama 3 hingga 6 bulan.

Para peneliti kemudian mengumpulkan data dari sambaran petir di tersebut. Sambaran petir rata-rata terjadi 40 kilometer dari tempat tinggal pasien. "Ketika ada badai, mungkin ada 50.000 sambaran petir dalam jarak 40 kilometer dari rumah Anda, Anda hanya tidak menyadarinya," kata Martin.

Pasien memiliki 30 persen lebih mungkin untuk menderita migren, dan 28 persen lebih mungkin untuk menderita sakit kepala lain selama badai berpetir. Demikian para peneliti menyimpulkan.

Setelah mengontrol aspek-aspek lain dari badai yang dapat menyebabkan sakit kepala - seperti suhu, kecepatan angin, kelembaban, tekanan udara, dan hujan, para peneliti menemukan bahwa petir dapat 13 persen lebih tinggi meningkatkan kemungkinan serangan migren.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com