Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jengkel Dipecat, Auditor Honorer Merampok Bank Muamalat

Kompas.com - 26/01/2013, 03:08 WIB

Dengan hanya berbekal sebilah pisau dapur, Rhm (45) nekat merampok di Kantor Kas Bank Muamalat yang berada di Kompleks Sekolah Yayasan Pendidikan Panglima Besar Jenderal Sudirman, Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (25/1).

Pada mulanya, ayah dua anak ini berhasil melancarkan aksinya dengan merampas uang Rp 55,3 juta yang tersimpan di kotak meja kasir. Namun, naas, aksinya kemudian diketahui petugas satpam dan sejumlah sopir yang sedang menjalani ibadah shalat Jumat di sana.

Rhm pun dibawa ke Polsek Pasar Rebo. Warga Jalan Paseban Timur, Senen, Jakarta Pusat, ini mengaku jengkel dengan manajemen Bank Muamalat yang memberhentikan dirinya sebagai tenaga honorer untuk audit data keuangan tahun 2010.

Sebelum diberhentikan, Rhm bertugas sebagai auditor di Bank Muamalat Cabang Fatmawati. Tugasnya mengawasi peredaran uang yang ada di sejumlah kantor kas maupun cabang pembantu di Jakarta, termasuk Kantor Kas Bank Muamalat Cijantung tempat dia beraksi. 

”Saya jengkel dengan manajemen karena sudah lama mengajukan pengangkatan sebagai karyawan, tetapi tak pernah ditanggapi,” kata Rhm yang juga mengaku nekat merampok untuk membiayai kebutuhan hidup istri dan dua anaknya. Sejak diberhentikan sebagai karyawan honorer di bank tersebut, Rhm tak memiliki pekerjaan tetap.

Rhm pun memilih waktu saat ibadah shalat Jumat berlangsung untuk melancarkan aksinya. Setelah mengamati kondisi Kantor Kas Bank Muamalat Cijantung selama hampir sebulan, dia merasa saat itu yang paling aman untuk beraksi karena petugas satpam kantor turut shalat Jumat dan tinggal beberapa pegawai di dalam kantor. Lingkungan sekitar juga sepi karena umumnya sopir antar jemput siswa sekolah di Yayasan PB Sudirman juga ikut shalat.

Dengan mengenakan seragam batik Bank Muamalat berwarna ungu, Rhm dengan mudah masuk ke Kantor Kas Bank Muamalat Cijantung. Padahal, pintu besi di depan kantor itu ditutup sebagian. Namun, karena dikira tenaga auditor, Rhm dipersilakan masuk.

Di dalam kantor hanya ada empat karyawan yang semuanya perempuan. Tiga di antaranya berada di ruang pelayanan nasabah, yaitu Risa, yang bertugas sebagai kasir dan sedang hamil delapan bulan, beserta dua karyawan lainnya, Risma (23) dan Yulia, yang bertugas di bagian customer service. Seorang lagi adalah pelayan di kantor itu, Ruhani (40), yang sedang berada di ruang pantri.

Rhm tak langsung beraksi, tetapi menyerahkan amplop kepada seorang karyawan di kantor kas itu. Selagi karyawan itu membuka amplop, Rhm menodongkan pisau dan meminta tiga karyawan di ruang pelayanan menghadap ke dinding.

Ruhani yang sedang berada di ruang pantri kaget dengan adanya suara laki-laki di ruang pelayanan nasabah karena semestinya semua karyawan pria masih berada di masjid.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com