Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rieke: Aceng Tak Punya Empati

Kompas.com - 25/01/2013, 10:06 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur Jawa Barat Rieke Dyah Pithaloka mendukung keputusan Mahkamah Agung yang mengabulkan usulan pemakzulan terhadap Bupati Garut Aceng HM Fikri. Menurut Rieke, sejak kasus ini menjadi kontroversi publik, Aceng justru menunjukkan arogansinya dan tak ada empati terhadap masyarakat Garut.

"Sikap Mahkamah Agung akhirnya mengabulkan permohonan Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Garut untuk melengserkan Bupati Aceng Fikri patut diapresiasi dan didukung," ujar Rieke, Jumat (25/1/2013), dalam siaran pers yang diterima wartawan.

Menurut Rieke, perilaku Aceng Fikri dengan menikah siri secara kilat dengan seorang perempuan muda merupakan tindakan yang terang-terangan melecehkan perempuan dan memperlihatkan kebobrokan moral perilaku pejabat publik.

"Secara etis dan wilayah moral sosial pun sungguh merupakan penghinaan terhadap rakyat, secara  terang-terangan mempertontonkan sebuah arogansi kekuasaan yang mandul empati terhadap rakyatnya," kata Rieke.

Ia mengatakan, Kabupaten Garut tercatat sebagai salah satu daerah tertinggal. Salah satu contoh nyatanya adalah terancam bangkrutnya RSUD karena sistem dan kebijakan politik anggaran yang tidak profesional dan berindikasi korupsi. "Ketika rakyat ada dalam kemiskinan dan berjibaku dalam kehidupan yang sangat sulit, tentu sebuah penghinaan terhadap rakyat dengan mengumbar hasrat syahwat, bahkan secara terbuka dan terang-terangan di depan publik," ujarnya.

Lebih lanjut, Rieke mengungkapkan, putusan MA itu tidak hanya memperlihatkan keberpihakan kaum perempuan, tetapi juga momentum untuk memperlihatkan tiga hal penting. Pertama, putusan MA ini menunjukkan adanya harapan bahwa putusan lembaga peradilan masih berpihak pada rasa keadilan publik. Kedua, di era otonomi daerah ternyata ketika hukum ditegakkan tanpa tebang pilih, mitos "raja-raja kecil" yang kebal hukum bisa dipatahkan. Ketiga, putusan MA merupakan hasil peran dan partisipasi publik.

"Ketika rakyat bergerak bersama untuk mendorong perubahan ke arah yang lebih baik, tidak ada satu pun kekuatan yang bisa menahannya," tutur mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com