Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maulid Nabi, Warga di Kendal Bikin "Teng-tengan"

Kompas.com - 23/01/2013, 17:28 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com -- Warga Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, mempunyai aneka tradisi saat menyambut hari Maulid Nabi Muhammad SAW. Salah satunya adalah membuat "teng-tengan" dari bahan kertas minyak. "Tengan-tengan" itu berbentuk perahu dan bintang lima yang semuanya mirip lampion.

Tradisi ini sudah berlangsung ratusan tahun lamanya. Salah satu penjual "teng-tengan", Masrokah ( 42), warga Desa Kutoharjo RT 03/IV, Kecamatan Kaliwungu, Kendal, mengatakan, tradisi memasang "teng-tengan" di depan rumah, sudah berlangsung ratusan tahun. Ia yang sudah berjualan "teng-tengan" sejak tahun 1995. Hanya saja dia mengaku tidak tahu sejak kapan tradisi membeli "teng-tengan" untuk menyambut maulud Nabi Muhammad SAW itu.

"Sejak saya kecil, tradisi itu sudah ada. Dan saya membuat dan menjual 'teng-tengan' hanya pada saat menjelang hari Maulud Nabi," kata Masrokah, Rabu (23/1).

Masrokah mengaku, membuat dan menjual "teng-tengan" untuk meneruskan kebiasaan orang tuanya. Untuk membuat "teng-tengan" ini, Masrokah mengaku, sudah mulai melakukan persiapan sejak satu bulan sebelum peringatan Maulid Nabi. Jika cuaca cerah, dia mampu memproduksi "tengan-tengan" sebanyak 100-150 buah. Namun jika hujan, dia hanya mampu membuat sekitar 50-an buah.

"Kalau hujan, bisa merusak tengan-tengan yang terbuat dari kertas," ujar Masrokah.

Bahan baku "teng-tengan" terdiri atas kertas minyak warna-warni, lem kertas, bambu yang sudah dibersihkan, gunting, dan paku. "Teng-tengan" hasil produksinya dijual seharga Rp 20 ribu untuk jenis kapal dan Rp 15 ribu jenis bintang.

Meski saat ini para pembuat "teng-tengan" makin berkurang, dia tetap akan melestarikannya karena merupakan warisan leluhur.

Pemerhati Kebudayaan Kaliwungu, Mahmud Alqodri menyebutkan, "teng-tengan" adalah tradisi masyarakat Kaliwungu Kendal dalam menyambut Maulud Nabi. "Teng-tengan" ini adalah simbul agama Islam. Bintang lima berarti rukun Islam ada lima dan perahu adalah simbul masyarakat pesisir.

"Kaliwungu ini letaknya di pesisir laut Jawa," tambah Mahmud. Mahmud berharap, tradisi ini terus bertahan seperti tradisi lainnya yang ada di Kaliwungu, Kendal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com