Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duh, PSK Surabaya yang Dipulangkan Balik Lagi!

Kompas.com - 23/01/2013, 12:09 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Program pemulangan pekerja seks komersial (PSK) yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya dinilai kurang efektif oleh kalangan LSM. Mereka masih banyak menemukan para PSK tersebut kembali beroperasi, meski di lain tempat dan identitas yang berbeda.

Beberapa LSM yang tergabung dalam jaringan LSM Peduli AIDS Surabaya sempat mengidentifikasi para PSK yang kembali beroperasi itu di beberapa tempat di Surabaya dan di luar Surabaya. ''Kami sedang menyiapkan cara untuk mendata para PSK yang kembali beroperasi,'' kata Joris Lato dari Yayasan Embun Surabaya, Rabu (23/1/2013).

Kembalinya para PSK tersebut, menurut Joris, adalah bukti bahwa program pemulangan PSK selama ini tidak efektif dalam upaya membersihkan praktik prostitusi di Surabaya.

Pemerintah, kata Joris, terlalu percaya diri memulangkan mereka hanya dengan pendekatan ekonomi. ''Dengan sedikit pembinaan dan modal usaha, para PSK bisa pulang. Padahal, bagi mereka, menjadi PSK lebih menguntungkan daripada membuka usaha kecil-kecilan,'' kata Joris.

Pemkot Surabaya mengklaim jumlah PSK terus menurun karena program pemulangan itu. Pada periode 2009-2011 telah berkurang sebanyak 32 persen PSK dan 24 persen mucikari. Pada 2009 jumlah PSK tercatat 3.225 orang, dan 868 mucikari yang tersebar di enam kompleks lokalisasi. Pada 2010, jumlah PSK mengalami penurunan dan tinggal 2.996 dengan 805 mucikari. Pada 2011, jumlah PSK turun lagi menjadi 2.027 orang dan mucikari 612 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com