Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siklon Oswald Lahir, Waspadai Hujan dan Gelombang Tinggi

Kompas.com - 22/01/2013, 07:31 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Siklon tropis Oswald lahir. Indonesia bukan sasaran siklon tropis ini. Namun, dampak ekornya pada curah hujan dan gelombang tinggi di perairan Indonesia perlu diwaspadai.

Deputi Bidang Meteorologi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Soepriyo menuturkan, siklon tropis Oswald muncul pada Senin (21/1/2013) sekitar pukul 19.00 WIB.

Posisi siklon saat terdeteksi berada di Teluk carpentaria, sekitar 780 km sebelah selatan Merauke. Siklon bergerak ke arah timur laut dengan kecepatan 11 km/jam. Tekanan terendah sebesar 992 milibar (mb) dengan kekuatan 65 km/jam.

Dalam 24 jam ke depan, siklon tropis akan berada di Teluk Carpentaria, selatan Cape Kenweer, Australia atau 680 km tenggara Merauke. Kecepatan gerak diprediksi 9 km/jam, tekanan terendah 994 mb dengan kekuatan 45 km/jam.

"Siklon tropis Oswald intensitasnya menurun dalam 24 jam ke depan dan pergerakannya menjauhi wilayah Indonesia," ungkap Soepriyo kepada Kompas.com, Senin malam.

Meski akan segera melemah, dampaknya pada cuaca di Indonesia perlu diwaspadai. Wilayah Indonesia timur seperti Maluku, Papua dan Nusa Tenggara menjadi wilayah yang paling terdampak ekor siklon tropis ini.

Hujan intensitas ringan hingga sedang berpotensi terjadi di Maluku Tenggara, Papua bagian selatan dan barat, Jawa Bagian timur, sebagian Bali, Nusa Tenggara Barat dan Timur, Sulawesi bagian utara, selatan dan tenggara serta Kalimantan bagian selatan.

Gelonbang laut dengan ketinggian 2-3 meter berpotensi terjadi di Selat Makassar, Laut Banda, Laut Sumbawa dan Samudera Hindia selatan Lampung, Jawa dan Bali. Gelombang setinggi 3-4 meter dapat terjadi di perairan Kepulauan Babar - Tanimbar, laut Arafuru dan Samudera Hindia wilayah NUsa Tenggara Timur dan Barat.

Gelombang yang lebih tinggi, 4-6 meter, berpotensi terjadi di Laut Arafuru bagian Tengah dan Timur, perairan Yos Sudarso, Samudera Hindia bagian selatan Merauke dan Papua Niugini serta Teluk Carpentaria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com