YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Sehari jelang diaktifkannya posko induk siaga darurat bencana cuaca ekstrem di halaman kantor Kecamatan Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, peralatan pendukung di tempat tersebut masih kurang. Kurangnya perhatian pemerintah akhirnya membuat para relawan berusaha secara swadaya untuk melengkapi alat-alat yang dibutuhkan.
Posko induk siaga darurat kebencanaan ini didirikan sebagai tanggapan atas status siaga darurat bencana cuaca ekstrem selama 60 hari ke depan. Utha, relawan dari Forum Komunikas Lintas Relawan (Foklar), mengatakan, sampai H-1 diaktifkannya posko induk, fasilitas masih belum memenuhi standar posko darurat kebencanaan.
"Kebutuhan komputer untuk melihat data telematrik saat ini baru tersedia dua komputer, ditambah dengan dua alat operator komunikasi. Meski minim, kami tetap akan berusaha bekerja maksimal selama 60 hari ke depan," kata Utha saat ditemui di posko induk, Minggu (20/1/2013).
Utha mengatakan, masih diperlukan sekitar empat unit komputer lagi untuk memantau gerakan dari seismik Gunung Merapi, longsor, banjir, dan gempa. Utha berharap agar sesegera mungkin alat-alat tersebut bisa tersedia agar posko tersebut dapat aktif secara efektif mulai Senin (21/1/2013).
"Semoga saja dalam beberapa hari alat-alat di posko bisa segera tersedia. Entah nanti kita pinjam teman atau dari pemerintah, yang pasti sementara ini kita bertugas dengan alat seadanya. Namanya juga relawan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.