Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akrab dengan Banjir, Ratusan Warga Kampung Pulo Enggan Dievakuasi

Kompas.com - 17/01/2013, 21:48 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, adalah salah satu wilayah langganan banjir. Warga di sana merasa akrab dengan banjir sehingga enggan mengungsi. Sejumlah warga memilih bertahan di rumah demi menjaga harta benda keluarga mereka.

Badrun, salah seorang warga, menuturkan, sejak banjir kembali menggenangi rumahnya beberapa hari lalu, putra sulungnya enggan diajak mengungsi dan memilih menjaga rumah.

"Ia enggan mengungsi karena lagi jaga rumah di lantai dua. Tetangga juga sama, banyak yang enggan ngungsi juga karena jaga rumah," kata Badrun di lokasi pengungsian, Kampung Pulo, Jakarta, Kamis (17/1/2013).

Penuturan Badrun dibenarkan Dandim 0505 Jakarta Timur Letkol (Arh) Hamim. Menurut Hamim, banyak warga Kampung Pulo utamanya lelaki dan perempuan dewasa enggan mengungsi. Sementara orang tua dan anak-anak diungsikan ke posko yang tersebar di sekitar Kampung Pulo.

"Perahu karet sekitar dua puluhan sudah disiapkan untuk membantu warga yang mau mengungsi. Di beberapa lokasi ditaruh sekitar lima perahu karet," kata Hamim.

Ia menambahkan, selain mengangkut pengungsi, perahu karet juga difungsikan mengangkut bantuan bagi korban banjir yang enggan mengungsi. Menurutnya, terdapat sekitar 1.500 pengungsi di Kampung Pulo. Sementara 2.000 warga lainnya belum terdata. Menurutnya, mereka ada yang masih berada di rumah atau mengungsi di posko ormas, bukan di posko Pemprov DKI Jakarta.

"Kalau yang masih bertahan di rumah, jumlahnya mungkin masih ratusan," tandasnya.

Hamim menerangkan, TNI AD menurunkan tiga satuan setingkat kompi (SSK) untuk membantu pengungsi maupun warga yang masih bertahan di rumah. SSK yang diterjunkan berasal dari Yon Armed 7 Kodam, Kostrad, dan Kopassus.

Sejauh pantauan Kompas.com saat menaiki perahu karet, banyak warga yang bertahan di rumahnya. Mereka bertahan di lantai dua ataupun di atap rumah. Mereka menolak saat ditawari evakuasi ke perahi karet. Mereka bahkan meminta anggota Kopassus yang menakhodai perahu untuk mengungsikan tetangganya. Namun, tetangga yang disebut malah balik menunjuk tetangga lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com