Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Dihina, Warga Morotai Demo TNI AU

Kompas.com - 15/01/2013, 21:00 WIB
Kontributor Halmahera, Anton Abdul Karim

Penulis

MOROTAI, KOMPAS.com — Ratusan warga Morotai, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Selasa (15/1/2013) sore, turun ke jalan memprotes pernyataan Komandan Pangkalan Udara TNI AU (Danlanud) Leowatimena Morotai, Mayor PNB Adi Fitra, yang dinilai menghina Bupati Pulau Morotai, Rusli Sibua.

Ratusan warga tanpa komando tumpah ruah ke jalan mengecam pernyataan Danlanud tersebut. Awalnya ratusan warga dengan berbagai kendaraan maupun jalan kaki mendatangi Kantor Bupati Pulau Morotai. Warga bermaksud meminta tanggapan dari Bupati atas sikap Danlanud yang dinilainya menghina Rusli Sibua sebagai kepala daerah.

Karena tidak bisa bertemu dengan orang nomor satu di Pemkab Pulau Morotai itu, warga dengan tanpa komando juga langsung mendatangi Markas Pangkalan Udara (Lanud) Leowatimena Morotai di Desa LOC, Kecamatan Morotai Selatan.

Ratusan warga di Markas Lanud Leowatimena ini sempat bersitegang dengan beberapa aparat AURI. Pasalnya, warga yang hendak menerobos pintu gerbang markas dihadang sejumlah prajurit bersenjata. Untungnya, di antara kedua belah pihak masih bisa menahan emosi meski warga yang berdatangan tak henti-hentinya mencemoh institusi AURI.

"AURI tidak tahu malu, datang rampas tanah warga, menghina bupati lagi," begitu suara lantang yang keluar dari kerumunan massa.

Insiden ini bermula dari cemoohan Danlanud Morotai terhadap Kepala Desa Gotalamo, Kecamatan Morotai Selatan, Karim Kurung. Informasi yang dihimpun Kompas.com dari Kades Gotalamo selaku saksi menyebutkan, orang nomor satu di Lanud Leowatimena itu menghina Bupati Pulau Morotai.

"Itu terjadi di rumah Jul (warga Desa Gotalamo), karena ada ribut-ribut soal sengketa tanah, terus saya datang dengan maksud meminta masalah ini kita bicarakan baik-baik, mungkin melibatkan pemda. Tapi si Danlanud ini mungkin sudah emosi, terus bicara lantang dan malah menyinggung masalah pembangunan kantor Samsat. Dia (Danlanud) bilang, 'Ketua DPRD itu kalau ada saya sudah tampar dia itu', dan 'Bupati itu goblok'," kata Karim Kurung menirukan ucapan Danlanud.

Karena merasa bupatinya dihina, Karim langsung meninggalkan Danlanud. "Tapi selain saya, ada juga beberapa warga, sementara Danlanud sendiri didampingi anggotanya sekitar 6 orang," beber Karim.

Mungkin karena dari mulut seorang kades, informasi penghinaan terhadap bupati itu menyebar luas ke masyarakat. Warga pun mulai bereaksi karena tidak terima dengan ucapan tersebut. Mereka memenuhi jalanan, lalu tiba-tiba saja menuju kantor bupati dan melanjutkan ke Markas Lanud Leowatimena.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com