Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Truk Hilang Pendapatan karena Cuaca Buruk

Kompas.com - 12/01/2013, 18:02 WIB
Irene Sarwindaningrum

Penulis

PALEMBANG, KOMPAS.com — Sopir truk pengangkut barang kehilangan pendapatan hingga Rp 1 juta karena perjalanan tertunda akibat cuaca buruk. Terhambatnya arus barang di Jawa hingga Lampung sempat berdampak pada menumpuknya truk di dermaga penyeberangan Palembang-Bangka.

Adi Suhendi (37), sopir truk pengangkut hasil bumi dari Subang, Jawa Barat, ke Pangkal Pinang, Bangka Belitung, mengatakan, perjalanannya yang seharusnya hanya empat hari menjadi enam hari. Ia sempat terjebak macet sehari semalam di Serang, Banten, akibat banjir.

"Kebutuhan di jalan naik menjadi Rp 5 juta dari biasanya Rp 4 juta," katanya saat menunggu kapal feri di Dermaga 35 Ilir, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Sabtu (12/1/2013).

Adi mengaku telah menunggu di Dermaga 35 Ilir selama lima jam. Bertambahnya waktu perjalanan hingga lebih dari sehari itu membuat kondisi rambutan yang dibawanya layu. Sebagian dikhawatirkan busuk sehingga turun harganya.

Menurut Adi, tambahan biaya perjalanan terpaksa ia tanggung sendiri. Akibatnya, ia merugi sebab pendapatannya dari mengantar rambutan Subang-Bangka hanya sekitar Rp 500.000.

Gangguan lalu lintas akibat banjir dan cuaca buruk di Pulau Jawa dan Lampung berdampak pada banyaknya antrean truk di dermaga penyeberangan feri 35 Ilir tujuan Palembang-Bangka pada Jumat lalu. Beberapa sopir truk mengaku menunggu kapal hingga 12 jam sebab kapasitas dua kapal feri yang tersedia pada hari itu penuh. Antrean terlihat telah terurai pada Sabtu.

Adil (51), sopir truk asal Palembang, mengaku telah menunggu feri semalaman. Ia membawa barang kelontong dari Palembang ke Jebus, Bangka Belitung. "Karena menunggu lama, truk saya tinggal dulu dan pulang ke rumah," katanya.

Menurut Adil, antrean terjadi karena truk-truk angkutan dari Jawa datang bersamaan setelah sebelumnya terjebak macet. Kerugian yang ia derita tak seberapa karena hanya keterlambatan mengirim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com