Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Jember Bingung Jumlah Data Penduduk

Kompas.com - 10/01/2013, 18:11 WIB
Syamsul Hadi

Penulis

JEMBER, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum bingung dengan data kependudukan yang didapat dari Pemerintah Kabupaten Jember karena dalam sekejap berubah-ubah. Ini berpengaruh terhadap besarnya anggaran untuk pemenuhan logistik, penempatan jumlah tempat pemungtan suara serta pera ngkat lainnya.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Jember Ketty Tri Setyorini di Jember, Jawa timur, Kamis (10/1/2013) mengatakan, awalnya jumlah penduduk yang dilaporkan ke KPU Jember sebanyak 2,8 juta jiwa. "Tiba-tiba saya menerima dari data agragate kependudukan ata u DAK II jumlah penduduk Kabupaten Jember 2,3 juta jiwa," kata Ketty Tri Setyorini.

Laporan mengenai data penduduk ke KPU Propinsi dan KPU Pusat adalah data pertama, yakni 2,8 juta jiwa. Jika data terakhir yang dipakai maka jumlah pemilih hampir seperti pada pemilihan umum lima tahun lalu.

Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jember Moh Hasyim mengakui, masalah kependudukan tidak stagnan dan selalu beruhab, karena ditemui data ganda. Adakalanya migrasi penduduk seperti kematian dan pindah ke luar kota tidak pernah dilaporkan oleh pemerintahan desa/kelurahan dan kecamatan.

"Untuk e-KTP kami ditarget sebanyak 1,7 juta, artinya bisa lebih atau kurang," ungkap Hasyim.

Anehnya, selisih sebanyak 500.000 jiwa yang dilaporkan tahap pertama dan kedua dinilai terlalu jauh. Ada apa sampai sebegitu besar selisihnya . Pemilihan Gubernur dimajukan tanggal 29 Agustus 2013, kata M Jupriadi, ketua Komisi A DPRD Jember.

Jika data yang kedua atau 1,7 juta pemilih maka tak ubahnya sama seperti pada pemilu lalu. Waktu itu jumlah penduduk sekitar 2,1 juta. KPU Jember terlanjur melaporkan jumlah penduduk Jember sebanyak 2,8 juta jiwa dan jumlah pemilih 2,3 juta pemilih.

"Jika yang dipakai data kedua, jika anggaran lebih akan dikembalikan. Ini lebih baik dari pada dilaporkan sedikit ternyata realitasnya lebih banyak. Ada kelebihan anggaran harus dikembalikan," kata Ketty Tri Setyorini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com