Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Bom Ikan Sempat Menolak Otopsi

Kompas.com - 10/01/2013, 18:11 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com -- Keluarga Jakfar Sodiq (33), juru parkir korban tewas ledakan bom ikan atau "Bondet" yang dilempar seorang pencuri motor, sempat menolak jika jasad Jakfar diotopsi karena alasan tertentu. Namun setelah polisi menjelaskan untuk kepentingan hukum dan penyelidikan, akhirnya keluarga korban mengizinkan jasad Jakfar diotopsi.

Menurut Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Hilman Thayib, proses otopsi jenazah korban merupakan bagian penting untuk melengkapi berkas penyelidikan, serta untuk meneliti asal bom ikan itu.

"Karena kasus ini akan kami kembangkan untuk melacak dari mana bom ikan itu dan siapa pembuatnya," katanya, Kamis (10/1/2012).

Kata Hilman, kasus pencurian motor yang pelakunya menggunakan senjata bom ikan ini merupakan modus baru. Karena biasanya, pelaku hanya membawa senjata tajam, atau paling berat membawa senjata api.

"Kami sudah amankan 1 bom ikan yang disimpan di balik baju pelaku, saat ini tengah ditangani tim Gegana Polda Jatim," jelasnya.

Jakfar Shodiq yang tercatat sebagai warga Desa Kedungrejo, Kecamatan Waru Sidoarjo itu pagi tadi sekitar pukuil 03.00 WIB tewas mengenaskan dengan sebagian kepala hancur.

Juru parkir di pasar Waru Sidoarjo itu meneriaki seorang yang mencuri motor Yamaha Jupiter Z warna biru, dengan nomor polisi W-3675-MZ milik Denok Indriasari (30), pengunjung pasar.

Pelaku yang sempat tertangkap dan dihajar massa itu tiba-tiba mengeluarkan bom ikan dari balik bajunya dan melemparkanya ke arah korban dari jarak sangat dekat. Bom ikan yang meletus itu juga melukai tangan kanan pelaku hingga nyaris putus. Kini pelaku tengah dirawat di RS Bhayangkara Polda Jatim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com