DENPASAR, KOMPAS.com — Angin kencang yang melanda Bali sejak tiga hari terakhir dipicu badai Narelle yang bergerak dari Nusa Tenggara Timur (NTT) menuju ke perairan selatan Nusa Tenggara Barat (NTB). Munculnya tekanan rendah siklus tropis Narelle di perairan selatan Bali berdampak pada kecepatan angin yang mencapai 10-45 km per jam.
"Dampaknya potensi angin puting beliung, kalau hujan dapat mengakibatkan banjir dan tanah longsor," ujar Kepala Sub Bidang Pelayanan Jasa BMKG III Denpasar, Nyoman Suarta, di Denpasar, Rabu (09/01/2013) siang. Seperti diketahui, kecepatan angin dalam kondisi normal berkisar 10-30 km per jam.
Badai Narelle hari ini bergerak lambat dari barat daya NTB menuju sebelah barat Australia. Meski hanya melintasi Bali, dampak yang ditimbulkan badai Narelle dalam beberapa hari terakhir cukup mengkhawatirkan.
Tak hanya menumbangkan pohon, sejumlah bangunan pun roboh disapu angin kencang. Yang terparah terjadi di Desa Dangin Puri Kaja, Jalan Nangka, Denpasar, Rabu pagi tadi.
Sebuah tembok beton setinggi 3,5 meter dengan panjang 60 meter roboh dan menimpa 6 rumah, 8 sepeda motor, serta melukai 2 orang warga. BMKG mengingatkan kepada masyarakat untuk lebih waspada, khususnya jika beraktivitas di luar rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.