Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alamat Palsu, Rumah Terduga Teroris Batal Digeledah

Kompas.com - 09/01/2013, 13:10 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Menyusul beredarnya informasi tentang rencana penggeledahan rumah terduga teroris di Kota Makassar, pekerja media menunggui rumah di kawasan Paccerakkan Daya, sejak sekitar pukul 05.00 Wita, Rabu (9/1/2013). Namun ternyata tidak ada penggeledahan hingga siang ini. Belakangan terungkap, batalnya penggeledahan rumah empat terduga teroris yang ditangkap di Kota Makassar ini, karena alamat yang dikantongi polisi ternyata palsu.

Suasana di kawasan Paccerakkang, Daya, Makassar normal seperti hari-hari biasa. Aktivitas masyarakat berlangsung aman dan tidak ada yang menghebohkan. Demikian pula, keramaian lalu lalang kendaraan.

Penggeledahan rumah terduga teroris hanya dilakukan di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Senin lalu. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui temuan apa yang didapat aparat dari rumah tersebut.

Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sulselbar, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Ramdani yang konfirmasi saat ditemui di sela-sela pemaparan sistem pengaman debat kadidat calon gubernur Sulsel di Celebes Convention Center (CCC) awalnya mengaku tidak mengetahui rencana Densus 88 di Makassar, hari ini.

Ramdani sempat berkilah, kewenangan penagangan terorisme berada di Mabes Polri. Namun saat terus diajak berkomunikasi, akhirnya Ramdani membenarkan adanya penggeledahan di rumah terduga teroris di Kabupaten Enrekang. Namun lagi-lagi dia pun tidak mengetahui apa yang terjadi di sana. Penggeledahan tersebut tidak menyertakannya. Ia mengaku mengetahui adanya penggeledahan, setelah Kepala Polres Enrekang melaporkan hal itu.

"Saya tidak tahu apa yang ditemukan di rumah itu. Saya juga baru tahu adanya penggeledahan di rumah terduga teroris, setelah Kapolres Enrekang melaporkanya via telepon genggam. Jadi saya bilang saja sama Kapolresnya, agar dibantu dan didampingi selama penggeledahan dilakukan," ungkap Ramdani.

Mengenai penggeledahan rumah terduga teroris di Kota Makassar, Ramdani membantahnya. "Tidak ada kan penggeledahan, sebab alamat yang diungkapkan para terduga itu semua palsu. Makanya, penggeledahan batal dilakukan," kata Ramdani lagi.

Sebelumnya diberitakan, tim Densus 88 menembak mati dua terduga teroris di Makassar, Jumat (4/1/2013), sekitar pukul 10.30. Keduanya ialah Syamsudin alias Asmar alias Abu Uswah dan Ahmad Khalil alias Hasan alias Kholid warga Kabupaten Palopo. Keduanya ditembak dalam penangkapan di belakang Masjid RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, Sulawesi Selatan.

Selang beberapa jam kemudian, dua terduga teroris lainnya yakni Ihwan dan Arbain Yusuf yang sempat kabur saat penggerebekan di depan Masjid Nurul Alfiat, diringkus di Pasar Daya, Makassar. Dalam penangkapan itu, Densus 88 melumpuhkan kaki kedua terduga teroris dengan timah panas. Keempat terduga teroris ini diduga jaringan Poso, Sulawesi Tengah.

Beberapa jam kemudian, penangkapan yang terjadi di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, tim Densus 88 mengamankan tiga orang terduga teroris. Ketiganya ditangkap di Desa Kalimbo, Kecamatan Kalosi, Kabupaten Enrekang. Kedatangan rombongan Densus 88 di Kalimbua Kecamatan Kalosi sebelumnya tak terduga warga sekitar.

Warga yang ketakutan ketika menyaksikan aksi penangkapan sebatas mengintip dari celah dinding rumahnya. Usai menangkap Mustahardi alias Syarifuddin, Densus 88 kembali membekuk dua lainnya usai shalat. Mereka adalah Sukardi (37) dan Fadli (25). Penangkapan dua korban dilakukan di depan Masjid Al Taqwa, karena rumah kedua terduga teroris itu tidak berjauhan dengan masjid. Tiga terduga teroris itu masih satu berkeluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com