Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelindo: Pengerukan Tidak Serta Merta Memicu Red Tide

Kompas.com - 07/01/2013, 20:22 WIB
Yulvianus Harjono

Penulis

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Humas PT Pelindo II Cabang Panjang Banu Astrini menegaskan, aktivitas pengerukan alur Pelabuhan Panjang tidak bisa serta merta diduga menjadi pemicu fenomena pasang merah atau ledakan fitoplankton yang membunuh ratusan ribu ikan di Teluk Lampung.

Dalam siaran persnya Senin (7/1/2013) Banu mengatakan, sebelum dilakukan pengerukan pelabuhan, pihaknya telah melakukan studi dan perizinan yang komprehensif mencakup keselamatan pelayaran, konstruksi, dan lingkungan. Pelindo II telah mendapat izin pengerukan dari Kementerian Perhubungan dan Wali Kota Bandar Lampung.

Berdasarkan uji kandungan fitoplankton di 2012, permukaan laut di Panjang tidak mengandung C. Polykrikoides.

"Perusahaan juga telah melakukan pengecakan langsung di lapangan bahwa pembuangan area pengerukan lumpur berada di perairan dalam (hingga kedalaman 28 meter) dan lokasinya cukup jauh, 8,5 mil laut dari garis pantai terluar di Panjang dan 3 - 6 mil laut dari lokasi berkembangnya alga (plankton).

Mengingat jarak yang cukup jauh, maka proses pengerukan tidak dapat serta merta ditunjuk jadi penyebab kematian ikan secara massal," tuturnya.

Namun, ungkapnya, sebagai itikad baik untuk meredakan keresahan masyarakat, khususnya pembudidaya ikan di Teluk Lampung, Pelindo II menghentikan proses pengerukan sementara. "Ini sambil dilakukan uji lab independen atas air dan sedimen kerukan," tuturnya.

Sejak Sabtu (5/1/2013), tim independen mulai melakukan survei lapangan untuk mengambil sampel air dan sedimen. Forum Komunikasi Kerapu Lampung juga turut diundang Rabu (9/1/2013) untuk mengambil sampel dan menguji sedimen itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com