KOLAKA UTARA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara merilis data kerugian akibat bencana banjir pada beberapa hari yang lalu di beberapa tempat di daerah pemekeran dari Kolaka ini. Tercatat, kerugian secara material mencapai angka Rp 12,5 miliar yang terdiri dari kerusakan sejumlah fasilitas umum serta perkebunan milik warga.
Selain merendam lebih dari 200 rumah, fasilitas umum yang hancur berupa jembatan permanen, perkebunan cengkeh dan kakao seluas puluhan hektar, serta bronjong (tanggul) sepanjang 1,5 kilometer. "Memang kejadian banjir ini merendam sedikitnya 200 rumah warga, sembilan itu hanyut terseret air, 14 rusak parah dan 65 lainnya rusak ringan," ungkap Munir Nur dari BNPB Kolaka, Senin (7/1/2013).
Dia menambahkan, banjir hebat yang melanda desa dan kelurahan di dua kecamatan yakni Lapai dan Lasusua, adalah air bah kiriman dari Desa Totallnag yang berada tepat di atas lokasi banjir. "Tiga desa yang ikut terendam itu adalah Desa Woesi, Latawaro dan Rante Limbong adalah desa tetangga dari Desa Totallang itu yang berada di ketinggian puncak gunung," tambah Munir.
Kejadian yang melanda Kolaka Utara di awal tahun 2013 ini memang menimbulkan kepanikan warga. Pasalnya, warga kuatir kalau banjir bandang akan kembali terjadi di wilayah tersebut, seperti beberapa tahun lalu, dan menewaskan puluhan warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.