Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Gula Didorong Pacu Diversifikasi

Kompas.com - 02/01/2013, 12:56 WIB
Agnes Swetta Br. Pandia

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Industri gula harus serius dalam upaya diversifikasi produk. Penggarapan produk turunan tebu jangan hanya berfokus pada gula karena masih banyak produk turunan tebu yang berpotensi untuk dikembangkan secara komersial.

Produk turunan itu, kata Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) Subiyono di Surabaya, Rabu (2/1/2013), antara lain program co-generation yang mengolah ampas tebu menjadi listrik dan mengolah tetes tebu menjadi bioetanol. Jadi, saatnya pabrik gula (PG) fokus pada produk turunan tebu nongula.

"Industri ini sudah seharusnya benar-benar bertransformasi menjadi industri berbasis tebu yang terintegrasi dari hulu ke hilir atau integrated sugarcane industry," ujarnya.

Subiyono menuturkan, di Indonesia, diversifikasi belum menjadi perhatian serius industri gula. Dulu pada tahun 1950-an pernah ada pabrik lilin dari blotong (limbah tebu) yang mampu mengekspor ke sejumlah negara, tetapi kini bangkrut. Pada dekade 1960-an juga pernah ada sejumlah pabrik alkohol dan spiritus di beberapa PG di Indonesia, tetapi kini merana. Di Indonesia saat ini ada sekitar 45 industri ko-produk tebu yang menghasilkan 14 jenis produk.

"Ini sebenarnya hal yang bagus. Sayangnya, mayoritas dari industri tersebut dimiliki perusahaan yang sama sekali tak bergerak di bisnis pengolahan tebu. Artinya, PG hanya menyetor bahan baku ke pabrik-pabrik ko-produk tersebut. PG sama sekali tidak mendapat nilai tambah dari bisnis ko-produk tebu," ujar Subiyono yang juga Ketua Umum Ikatan Ahli Gula Indonesia (Ikagi) tersebut.

Pentingnya diversifikasi ini juga terlihat dari istilah produk tebu nongula yang tak lagi disebut produk sampingan (by product), tetapi sudah disebut sebagai produk turunan (co-product/ko-produk). Karena itulah, di PTPN X kini industrialisasi ko-produk tebu terus didorong.

"Kami memulai tahun baru dengan semangat optimalisasi kapasitas giling dan diversifikasi. Optimalisasi kapasitas giling untuk menembus target produksi 538.000 ton gula pada 2013. Diversifikasi untuk menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Era ini kami sebut sebagai the golden era," kata Subiyono.

PTPN X adalah perusahaan pergulaan pertama di Indonesia yang memulai program diversifikasi dengan serius. PG Ngadiredjo (Kediri) milik PTPN X sudah memulai program co-generation pada tahun ini dengan produksi listrik 2 megawatt. Program co-generation yang mengolah ampas tebu menjadi listrik ini juga akan dimulai di sejumlah PG milik PTPN X, antara lain di PG Pesantren Baru (Kediri).

Selain itu, PG Gempolkrep (Mojokerto) akan merampungkan pembangunan pabrik bioetanol pada 2013 yang akan menghasilkan fuel grade ethanol 99 persen yang sangat ramah lingkungan. Pabrik bioetanol yang berdiri di atas lahan seluas 6,5 hektar di kompleks PG Gempolkrep Mojokerto itu berkapasitas produksi 100 kiloliter per hari. Pabrik itu menelan investasi Rp 467,79 miliar, di mana Rp 313,79 miliar di antaranya berasal dari dana PTPN X dan sisanya hibah dari Jepang.

Subiyono menjelaskan, bahan baku yang dibutuhkan untuk pabrik bioetanol itu adalah tetes tebu (molases) sebanyak 120.000 ton per tahun. Tetes tebu itu akan dipenuhi dari PG-PG milik PTPN X. Selama ini, tetes tebu itu dijual ke industri lain, seperti pabrik makanan, sehingga nilai tambah yang kami peroleh kurang. "Dengan adanya pabrik bioetanol, kami akan memperoleh nilai tambah yang lebih besar untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan," tutur Subiyono.

Selain itu, PTPN X bekerja sama dengan pihak ketiga akan membangun pembangkit listrik tenaga biofuel dari limbah bioetanol untuk memasok listrik ke pasar dan untuk kepentingan PTPN X. "Jadi, selain sangat menguntungkan secara bisnis, pabrik bioetanol ini sangat ramah lingkungan karena limbahnya pun bisa diolah menjadi listrik," ujarnya.

Ke depan, setiap pengembangan usaha yang dilakukan PTPN X sudah akan didesain secara terintegrasi untuk memaksimalkan produk turunan nongula. Hal itu seperti yang sedang direncanakan di Madura berupa pembangunan pabrik gula yang terintegrasi dengan pabrik bioetanol dan akan menjalankan program co-generation.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com