Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MCW: Korupsi Tertinggi di Malang, Pendidkan

Kompas.com - 28/12/2012, 16:22 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com -- Malang yang memiliki sebutan Kota Pendidikan di Jawa Timur, malah meraih "gelar" tertinggi praktik korupsi pendidikan dibanding bidang lainnya. Kesimpulan tersebut merupakan hasil riset Malang Corruption Watch (MCW) yang disampaikan dalam refleksi akhir tahun 2012 di Hotel Pelangi, Kota Malang, Jumat (28/12/2012).

Koordinator Badan Pekerja MCW, Didit Sholeh menjelaskan, dari hasil riset dan laporan warga ke posko pengaduan soal pelayanan pendidikan, ditemukan sektor pendidikan masih menjadi sasaran empuk para koruptor. "Praktik korupsi tertinggi di sektor pendidikan. Itu untuk di Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu) selama 2012," jelas Didit.

Menurutnya, total kerugian negara akbat korupsi dari berbagai sektor sepanjang 2012 di Malang Raya mencapai Rp 52,6 miliar. Dari jumlah itu, korupsi pendidikan menyumbang terbesar kerugian negara, yakni Rp 35 miliar.

"Dari jumlah kerugian negara itu, terbesar berada di sektor pendidikan. Kurang lebih, kerugian negara mencapai Rp 35 miliar," jelasnya.

Jika dipresentasikan, lanjut Didit, praktik korupsi di sektor pendidikan mencapai 45 persen. Peringkat di bawahnya sektor pertanian dan perkebunan yang mencapai 33 persen dan sektor pemerintah daerah dan infrastruktur 11 persen.

Adapun pelakunya, jelas Didit, diduga pengawai di Satuan Kerja Pegawai Daerah (SKPD) mencapai 27,3 persen, anggota dewan 27,3 persen, dan unsur BUMD mencapai 18,2 persen. "Modus yang sering digunakan adalah mark up anggaran," tegas Didit.

Lebih lanjut Didit menambahkan, pemicu tindakan korupsi itu karena tidak ada sikap transparan dan akuntabel dalam pelayanan publik. "Dari itu, pemerintah harus bisa mewujudkan pelayanan publik yang transparan dan bisa dipertanggungjawabkan," usul Didit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com