Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lindas Lubang Jalan, Pengendara Motor Tergilas Bus

Kompas.com - 26/12/2012, 16:56 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com -- Pengendara sepeda motor Yamaha Mio warna biru nopol D 3171 GC yang belum diketahui identitasnya, tewas mengenaskan setelah tergilas bus Pahala Kencana warna biru bernopol B 7753 IZ di Jalan Pasteur, Bandung, Rabu (26/12/2012).

Menurut saksi mata, petugas keamanan Hotel Grand Aquila, Bandung, Dicky Darmansyah (22), korban melaju dari arah bersamaan dengan bus. Korban terjatuh saat melintas jalan berlubang besar sehingga korban terseret ke tengah jalan. 

Seketika, bus pariwisata berpenumpang pegawai negeri sipil (PNS) Bekasi itu langsung menyambar dan menggilas korban sehingga luka parah di bagian kepala.
 
"Saya melihat jelas, setelah motor terjatuh, bus itu langsung menggilas pengendara sepeda motor itu," terang Dicky saat ditemui Kompas.com di lokasi kejadian, Rabu, (26/12/2012).

Dicky melanjutkan, setelah melindas korban, bus tersebut terus melaju tak henti. Aparat TNI yang kebetulan melewati lokasi kejadian tersebut langsung mengejar hingga akhirnya bus dapat diberhentikan.

Aparat TNI langsung meminta sopir dan kondektur untuk turun. Keduanya mengaku tidak mengetahui jika bus yang dikendarainya telah menelan nyawa korban. Keduanya diminta mempertanggungjawabkan atas kematian korban. Sopir dan kondektur diminta untuk tidak melanjutkan perjalanan, tapi sang sopir menolak karena harus mengantarkan para PNS Bekasi untuk studi kepegawaian di salah satu tempat di Bandung. Akhirnya, kondekturnya yang ditahan terlebih dahulu, sementara sopir meneruskan perjalanan mengantarkan para PNS itu.

Kondektur langsung dibawa ke pos polisi terdekat untuk dimintai keterangan oleh petugas TNI dan Polri. Saat ini kondektur bernama Hadi Darmawan (32) itu diamankan untuk diperiksa lebih lanjut di Mapolsekta Sukajadi, Jalan Sukajadi, Bandung, Jawa Barat.

"Nanti sopir menyusul, sementara kita tahan dulu kondekturnya," kata salah satu petugas polisi yang enggan disebutkan namanya didampingi petugas Security Hotel Grand Aquila Saddyli Gustian, Rabu, (26/12/2012).

Saat insiden itu, lanjut Dicky, Jalan Pasteur macet sangat. Ratusan orang berkerumun di lokasi kejadian menyaksikan mayat korban yang tergeletak. Tak lama kemudian, petugas Palang Merah Indonesia (PMI) dan ambulans Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) tiba. Jenazah korban langsung dibawa ke RSHS untuk diotopsi. Hingga berita ini ditulis, jenazah masih berada di kamar mayat di RSHS.
 
Terpisah, polisi kebingungan mencari identitas korban karena terdapat dua KTP dalam dompetnya. Pertama tercantum nama Edi, warga Jalan Sukasari I No. 03, RT 02 RW 05, Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Bandung, Jawa Barat. Kemudian kedua tercatat nama Wijono, warga Dusun Sipaku Area, Desa Sipaku Area, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahaan.
 
"Kami belum bisa memutuskan yang mana data identitas korban yang benar, tapi kami akan mencoba untuk mengecek kedua alamat tersebut," kata salah satu petugas kepolisian saat ditemui Kompas.com di RSHS Bandung, Rabu, (26/12/2012).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com