Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Harus Jamin Natal Jemaat HKBP Filadelfia

Kompas.com - 24/12/2012, 22:39 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komnas Perempuan, Andy Yentriani, mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono wajib menjamin perayaan Natal jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan Filadelfia. Pasalnya, selama ini jemaat Gereja HKBP Filadelfia mengalami tindak intoleransi.

"Komnas Perempuan mendesak Presiden selaku Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan untuk tegas hadapi intoleransi atas nama agama," kata Andy pada Kompas.com, Jakarta, Senin (24/12/2012).

Andy menjelaskan, Presiden harus memerintahkan aparat Kepolisian membubarkan massa intoleran. Selain itu, Presiden dapat memerintahkan Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengintruksikan anak buahnya menangkap dan melakukan proses hukum terhadap dalang aksi intoleran. Pelaku tindak kekerasan, lanjutnya juga harus diproses hukum karena terlibat dalam aksi intoleran.

"Harus dipastikan perlindungan bagi umat Kristiani dengan perhatian khusus pada kerentanan perempuan atas kekerasan," tandasnya.

Ia menjelaskan, Presiden bertanggung jawab memastikan tiap umat Kristiani dapat merayakan Natal. Mereka selayaknya dapat menikmati haknya dalam beribadah dengan memperoleh rasa aman. Selain itu, terangnya, negara juga harus berhenti mengkriminalkan warga yang memperjuangkan hak kemerdekaan beragama.

"Berlanjutnya tindak intoleransi menandakan Indonesia ada di titik nadir perjalanan kebangsaannya yang berlandaskan penghormatan pada bhinnekaan dan penegakan hukum," pungkasnya.

Sebelumnya, kegiatan misa yang dilakukan Gereja HKBP Filadelfia Bekasi terpaksa dihentikan akibat adanya kericuhan antara jemaat dan warga Kampung Jalen, RT 01/09 Desa Jejalen Jaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Senin (24/12/2012).

"Rencana kebaktian ini mendapat penolakan dari warga Desa Jejalen Jaya," jelas Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto saat dihubungi Kompas.com.

Adapun alasan penolakan tersebut berkaitan dengan izin. "Gereja tersebut masih disegel oleh Pemda Kabupaten Bekasi karena tidak memiliki IMB (Izin Mendirikan Bangunan. Selain itu, warga masyarakat yang pernah menandatangani surat yang diajukan melalui Ketua RW tidak mengatakan bahwa surat tersebut merupakan syarat untuk mendirikan gereja," jelas Rikwanto.

Sedangkan menurut Pendeta HKBP Filadelfia Bekasi Palti Panjaitan, massa intoleran menutup jalan dibantu aparat polisi dan TNI. Kapolsek dan Kapolres menurutnya tidak berbuat apa pun terhadap massa. Aparat dan massa intoleran, lanjut Panjaitan, mendesak jemaat filadelfia mundur.

"Massa intoleran sudah mengamuk, melempari jemaat HKBP Filadelfia dengan berbagai benda," kata Panjaitan.

Lebih lanjut, Panjaitan mendesak polri agar bertindak tegas mengusir massa intoleran dan melindungi jemaat HKBP Filadelfia. Jemaat HKBP Filadelfia, terangnya, dikepung dan diserang. "Pak Presiden, tolong bantu kami," pungkas Panjaitan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

    Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

    Nasional
    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com