Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budayawan Madura: Rhoma Layak Jadi Capres

Kompas.com - 22/12/2012, 21:10 WIB

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Pegiat seni budaya atau budayawan asal Pamekasan, Madura, Iskandar, menilai, "Raja Dangdut" Rhoma Irama layak menjadi calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.

"Tidak ada salahnya jika capres 2014 nanti dari kalangan seniman," kata Ketua Yayasan Landhep Semmo yang bergerak dalam bidang pengembangan dan pemberdayaan seni budaya tradisional Madura itu di Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu (22/12/2012).

Menurut dia, bangsa Indonesia selama ini sudah dipimpin dari berbagai kalangan dan jenis profesi, seperti dari kalangan teknokrat, ulama, insinyur, dan dari unsur TNI/Polri.

Namun, perjalanan pemerintahan terkesan kurang menarik karena nilai-nilai tradisi dan budaya bangsa kurang mendapatkan perhatian yang lebih serius.

Bahkan, kata Iskandar, tradisi dan budaya bangsa cenderung tergerus arus modernisasi sehingga khazanah kekayaan budaya bangsa lambat-laun memudar.

"Nah, kalau pemimpinnya dari seniman, maka tentu, perhatian terhadap khazanah budaya bangsa, seperti jenis kesenian tradisional, jelas akan lebih diperhatikan," katanya.

Meski demikian, menurut Iskandar, penilaian kelayakan Rhoma Irama sebagai capres 2014 itu subjektif dari dirinya sebagai pegiat seni budaya.

"Kalau perspektif seniman dia jelas sudah layak. Karena kita kan menginginkan agar seni budaya bangsa ini lebih hidup. Jika Rhoma Irama jadi presiden, jiwa seni jelasnya akan tercurahkan dalam program nyata nantinya," kata Iskandar.

Namun, menurut dia, kriteria layak dalam sudut pandang seniman belum tentu sama jika dilihat dari sudut pandang berbeda. Semisal sudut pandang politik, sosiologi, dan ekonomi.

Iskandar yang juga anggota DPRD dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pamekasan ini menyatakan kajian melalui berbagai pendekatan perlu terus dilakukan untuk mencari sosok pemimpin bangsa yang tepat dan bisa membawa arah bangsa ini lebih baik dan lebih bermartabat.

"Yang jelas, bangsa Indonesia memerlukan pemimpin yang berbudaya dan memperhatikan kebudayaan di masa depan. Kita perlu melawan globalisasi dengan glokalisasi atau kembali ke lokal," katanya.

Berita terkait, baca :

RHOMA IRAMA CALON PRESIDEN

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com