Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/12/2012, 18:51 WIB

KOMPAS.com - Bagi Anda yang merayakan Natal, biasanya beberapa hari sebelum Natal Anda sudah mengajukan ijin cuti. Dan bersamaan dengan itu, anak-anak juga sudah libur sekolah. Dibanding hanya bersantai di rumah, manfaatkan saja cuti Natal dan libur Natal anak-anak untuk merekatkan kembali keharmonisan Anda.

Alih-alih merencanakan liburan Natal yang jauh, Anda bisa mengajak anak-anak untuk menonton film Natal di rumah. Selain merekatkan hubungan keluarga, menghibur anak dan memberi banyak pesan moral.

1. How the Grinch Stole Christmas
Film ini bercerita tentang sosok mahluk hijau yang disebut The Grinch. Namun, mahluk hijau ini punya kesukaan untuk menghacurkan perayaan Natal di Whos of Whoville. Ia selalu mencoba untuk merusak Natal dengan mencuri dekorasi Natal, hadiah, dan menghambat persiapannya.

Namun, keusilan The Grinch ini ternyata tidak membuat penduduk kota jadi dendam. Kebaikan dan kehangatan hati penduduk membuat The Grinch tersentuh dan berubah jadi baik hati. Nilai moral yang bisa dipetik anak-anak adalah untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Selain itu, anak-anak juga diajarkan untuk selalu bersikap baik pada semua orang.

2. Rudolph the Red-Nose Reinderr
Tidak ada yang bisa menolak film yang penuh dengan animasi menggemaskan ini. Film ini bercerita tentang Rudolph, si rusa yang punya hidung merah menyala. Petualangan Rudolph dari rusa buangan menjadi seekor rusa tangguh yang mampu memimpin rusa lainnya untuk menarik kereta luncur Santa Claus. Anak-anak bisa belajar tentang perjuangan hidup untuk menjadi orang yang sukses dan berguna.

3. The Nightmare Before Christmas
Film animasi karya Tim Burton ini menceritakan perjuangan Jack Skellington untuk bisa merayakan Natal. Sebelumnya Jack yang tinggal di Halloween Town tidak pernah merayakan Natal. Namun, suatu saat ia terpaku saat menemukan Christmas Town yang indah dan damai tanpa disengaja. Ia pun berjuang untuk mengajak seluruh warga kota dan meyakinkan King of Halloween Town untuk merayakan Natal di kota ini. Jack berusaha untuk mengubah suasana seram dan penuh ketakukan di Halloween Town dengan suasana damai seperti di Christmas Town.

4. Frosty the Snowman
Berkat sebuah topi ajaib, Frosty sang manusia salju bisa hidup. Frosty akhirnya bisa bersahabat dengan Karen. Namun, karena topi ajaib ini, seorang penyihir jahat ingin mendapatkannya untuk memenuhi semua keinginannya. Melalui film ini, anak-anak bisa belajar tentang persahabatan.

5. Charlie Brown Christmas

Film ini memang bergenre agak sedih dan menyentuh. Film animasi ini mengingatkan kembali arti dari Natal yang sebenarnya. Perjuangan Charlie Brown yang cukup berat untuk menggali kembali arti Natal dan keinginannya untuk punya sebuah pohon Natal kecil.

6. Polar Express
Film ini bercerita tentang petualangan seorang anak kecil untuk mendapatkan pengalaman Natal yang berkesan. Petualangan luar biasa yang dialami di dalam kereta api ajaib menuju ke Kutub Utara saat malam Natal pasti sulit dilupakan anak-anak.

7. Elf
Sedikit film komedi bisa membuat Anda dan anak-anak tertawa terbahak-bahak. Film ini bercerita tentang seorang anak yatim piatu yang dibesarkan oleh seorang peri. Peri inilah yang membantu anak kecil ini untuk mencari orang tua kandungnya di New York.

8. Miracle on 34 Street
Film ini banyak bercerita tentang keajaiban Natal yang memukau. Salah satunya tentang seorang pria yang tinggal di 34th street. Pria ini bekerja di departement store dan berperan sebagai Santa Claus. Ajaibnya, ternyata ia adalah seorang Santa Claus yang asli.

9. Home Alone

Film ini merupakan film yang paling sering diputar di televisi lokal saat Natal tiba. Kevin McAllister dianggap sebagai anak yang nakal oleh orang tuanya. Dan suatu saat ketika keluarga McAllister ingin liburan Natal di Perancis, Kevin ternyata tertinggal sendirian di rumah. Pengalaman di rumah sendirian ini membawa sebuah petualangan seru saat rumahnya dimasuki perampok. Ide-ide jahil Kevin untuk mengagalkan rencana perampok ini bisa membuat Anda tertawa terpingkal-pingkal.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ini Dia Cara Atasi Anak yang Galak

    Ini Dia Cara Atasi Anak yang Galak

    Parentopedia
    Pusat Pelayanan Autis Denpasar Jadi Pusat Percontohan

    Pusat Pelayanan Autis Denpasar Jadi Pusat Percontohan

    Parentopedia
    Istri Cari Uang, Suami Pengangguran, Apa Solusinya?

    Istri Cari Uang, Suami Pengangguran, Apa Solusinya?

    Parentopedia
    Bebas Layar Elektronik, Anak Tumbuh dengan Kemampuan Sosial Positif

    Bebas Layar Elektronik, Anak Tumbuh dengan Kemampuan Sosial Positif

    Parentopedia
    Studi: Pertumbuhan Anak yang Bebas Bermain Lebih Baik

    Studi: Pertumbuhan Anak yang Bebas Bermain Lebih Baik

    Parentopedia
    Ada Cara Baru untuk Belajar Sambil Liburan di Singapura

    Ada Cara Baru untuk Belajar Sambil Liburan di Singapura

    Parentopedia
    Inikah Seniman Musik Bali Paling Muda?

    Inikah Seniman Musik Bali Paling Muda?

    Parentopedia
    Kapan Anak Harus Mulai Belajar tentang Toleransi?

    Kapan Anak Harus Mulai Belajar tentang Toleransi?

    Parentopedia
    Pintar Berimajinasi, Anak Usia 5 Tahun Ini Ciptakan Kota Lewat Lego

    Pintar Berimajinasi, Anak Usia 5 Tahun Ini Ciptakan Kota Lewat Lego

    Parentopedia
    Tanpa Sosok Ayah, “Single Mom” Juga Bisa Besarkan Anak Laki-laki

    Tanpa Sosok Ayah, “Single Mom” Juga Bisa Besarkan Anak Laki-laki

    Parentopedia
    Beri Anak Asih, Asah, dan Asuh untuk Tumbuh

    Beri Anak Asih, Asah, dan Asuh untuk Tumbuh

    Parentopedia
    Inilah Kelebihan Anak yang Dibesarkan oleh “Single Mom”

    Inilah Kelebihan Anak yang Dibesarkan oleh “Single Mom”

    Parentopedia
    Psikolog: “Single Mom” Tak Perlu Merasa Bersalah kepada Anak

    Psikolog: “Single Mom” Tak Perlu Merasa Bersalah kepada Anak

    Parentopedia
    Baru Usia 3 Tahun, Anak Ini Sudah Pandai Main Bulu Tangkis

    Baru Usia 3 Tahun, Anak Ini Sudah Pandai Main Bulu Tangkis

    Parentopedia
    Bolehkah Ibu Cium Anak di Bibir?

    Bolehkah Ibu Cium Anak di Bibir?

    Parentopedia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com