Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Provokator, Pedemo Garut Ditahan

Kompas.com - 19/12/2012, 13:04 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

GARUT, KOMPAS.com - Para pengunjuk rasa terlibat bentrok dengan aparat kepolisian setelah mereka mencoba menerobos barikade polisi dan memindahkan kawat berduri  di Jalan Pembangunan, Garut, Rabu (19/12/2012) siang.

Sebelumnya diberitakan, petugas kepolisian dari Polres Garut dibantu Polda Jabar memblokade setiap akses menuju kompleks kantor pemerintahan itu dengan kawat berduri.

Polisi menangkap satu orang pedemo yang diduga provokator. Pantauan Kompas.com,  pedemo dari berbagai elemen masyarakat Garut tersebut, memaksa membongkar kawat berduri dengan cara ditarik dengan tambang.

Aksi pedemo itu langsung mendapat reaksi cepat ratusan polisi yang membuat barikade. Namun, salah seorang pedemo sempat ricuh dengan petugas kepolisian. Seorang anggota polisi terluka akibat sabetan kawat berduri yang ditarik paksa pedemo. Polisi menangkap salah seorang pedemo .

Setelah kejadian itu, aksi unjuk rasa sempat memanas sampai akhirnya kepolisian menarik maju kawat berduri sampai puluhan meter untuk memberikan ruang gerak pedemo.

"Kembalikan anggota kami. Polisi, kembalikan anggota kami. Jangan sampai kami memaksa untuk membuat keributan," teriak seorang demonstran yang menggunakan pengeras suara saat terjadi kericuhan.

Petugas kepolisian dari Polres Garut dan Polda Jabar menjaga ketat jalannya aksi. Sebuah mobil water cannon turu disiagakan untuk meminimalisir kericuhan.

Sampai berita ini diturunkan, aksi massa masih berlangsung. Pengunjuk rasa tetap memaksa masuk ke area perkantoran Bupati dan DPRD Garut.

Demo ini digelar menjelang pelaksanaan rapat paripurna dewan terkait kasus pernikahan singkat Bupati Aceng HM Fikri pada Rabu siang ini. Mereka menuntut Bupati Aceng segera lengser dari jabatannya sebagai kepala daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com