Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Perkosa Puteri Tunggalnya Delapan Kali

Kompas.com - 18/12/2012, 17:39 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Entah apa yang merasuki pikiran EL (34) hingga tega melakukan pemerkosaan kepada puteri tunggalnya, A (7). Bahkan, EL yang berprofesi sebagai pengajar Sekolah Dasar itu diketahui telah melakukan perbuatan bejatnya sebanyak delapan kali hingga sang anak mengalami trauma mendalam.

N (34), sang ibu menuturkan, salah satu aksi bejat suaminya terjadi tanggal 5 Desember 2012 lalu di kamar mandi kontrakannya di Desa Sukasari, Tangerang, Banten. Kala itu, N tengah keluar mencari kontrakan baru karena sudah sebulan menunggak bayaran lantaran suaminya tak kunjung menafkahinya.

Pukul 19.30 WIB, N baru pulang dan terkejut mendapati A telah dalam kondisi memprihatinkan. Baju lusuh serta keringat bercucuran di wajah dan badan sang anak.

"Anak saya cerita lagi main petak umpet sama teman-temannya, lagi ngumpet di bawah tangga, tiba-tiba ayahnya narik tangan kanannya dibawa ke kamar mandi. Di situlah dia melakukannya, mulut anak saya dibekap," tutur N di kantor kuasa hukumnya di Jakarta Pusat, Selasa (18/12/2012) siang.

N menuturkan, pada 28 November 2012 sebelumnya, ia dan EL terlibat pertengkaran hebat hingga sang suami pergi melarikan diri. Adapun perkelahian tersebut juga dipicu aksi sang ayah melakukan pelecehan seksual pada anaknya sendiri. Namun, entah apa maksud dan tujuan EL datang kembali ke kontrakannya itu.

"Kalau cuma raba-raba, ayahnya sudah melakukannya sejak dua tahun lalu. Kalau dipaksa berhubungan badan, anak saya cerita sudah delapan kali," lanjut N sambil menahan tangis.

Perbuatan bejat sang ayah sebenarnya sudah diketahui N sejak lama. Namun, sang ayah yang mengajar mata pelajaran olahraga itu selalu mengakhiri perdebatannya dengan sang istri melalui cara kekerasan. Hal tersebut membuat N tertekan dan memilih menyimpan aibnya sendiri.

Sebelumnya, EL sempat mengakui perbuatan bejatnya pada N dan meminta maaf. "Dia pernah mengakui, iya memang saya yang melakukannya, saya minta maaf. Tapi besok-besoknya dia malah enggak ngaku. Dia malah bilang A yang salah, anak bawa petakalah," ujar N.

Perasaan N pun kian kalut begitu mendengar langsung dari sang anak tentang perbuatan amoral sang suami. Terlebih, saat N hendak memandikan A pada malam harinya, ia mendapati kemaluan sang anak telah dalam kondisi luka di beberapa bagian.

Amarah N melihat kondisi puterinya yang mengenaskan pun memuncak. Malam itu juga, N membawa A melapor ke PPA (Unit Perlindungan Peremuan dan Anak) Polres Kota Tangerang. Sejumlah saksi termasuk A, yakni saksi korban, telah diperiksa penyidik. Ia berharap, sang suami yang melarikan diri cepat ditangkap untuk mempertanggungjawabkan aksi bejatnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com