Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa Warnai Rekapitulasi Pilkada Bangkalan

Kompas.com - 17/12/2012, 12:24 WIB

BANGKALAN, KOMPAS.com - Unjuk rasa sekelompok warga mewarnai rekapitulasi hasil perolehan suara pilkada di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Senin (17/12/2012).

Belasan pengunjuk rasa yang mengatasnamakan Masyarakat Cinta Bangkalan (Mantab) berunjuk rasa di Jalan Veteran, tempat penghitungan suara Pilkada Bangkalan yang digelar pada 12 Desember 2012 itu. Massa pengunjuk rasa ini menuntut Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) menemui mereka.

Ada tiga tuntutan yang disampaikan para pengunjuk rasa. Pertama, meminta pilkada di Kabupaten Bangkalan itu diulang dengan alasan, pelaksanaan pilkada terindikasi tidak sah, karena surat suara yang digunakan menggunakan stiker.

"Pilkada di Bangkalan ini tidak sah, karena surat suara yang digunakan rusak," teriak koordinator aksi itu, Ainul Yaqin.

Selain memprotes pelaksanaan pilkada, para pengunjuk rasa pendukung KH Imam Bukhori Kholil ini juga meminta agar KPU Pusat memecat semua komisioner KPU Bangkalan.

Para pengunjuk rasa ini menilai, anggota KPU Bangkalan memihak salah satu pasangan calon bupati dan wakil Bupati Bangkalan, dengan cara mencoret pasangan KH Imam Bukhori Kholil - Zainal Alim (Imam-Zain).

Tuntutan selanjutnya, para pengunjuk rasa ini meminta agar KPU mengembalikan pasangan calon bupati dan wakil bupati Bangkalan yang dicoret dari pencalonan karena dianggap tidak memenuhi dukungan minimal, yakni KH Imam Bukhori Kholil-Zainal Alim.

"Jika Pilkada Bangkalan ini tidak diulang, maka kami akan terus berunjuk rasa guna menuntut keadilan di Kota Bangkalan ini," teriak Ainul Yaqin.

Massa berupaya menerobos masuk ke tempat rekapitulasi hasil perolehan suara, namun tidak berhasil, karena jumlah petugas sangat banyak, yakni 1.000 personel.

Jumlah pasangan calon bupati dan wakil bupati Bangkalan yang sebelumnya mendaftar ke KPU sebanyak tiga pasangan. Yakni pasangan KH Imam Bukhori-Kholil dengan nomor urut 1, pasangan Nizar Zahro-Zulkifli dengan nomor urut 2 dan pasangan Makmun Ibnu Fuad-Mundir Rofii dengan nomor urut 3.

Akan tetapi dalam perkembangannya, pasangan KH Imam Bukhori Kholil-Zainal Alim ini dicoret dari pencalonan, karena dinilai tidak memenuhi syarat minimal dukungan, berdasar putusan PTUN.

Saat ini, para pengunjuk rasa terus berupaya mendekati lokasi rekapitulasi perolehan surat suara. Para pengunjuk rasa ini juga sempat menggelar shalat jenazah sebagai simbol matinya demokrasi di Kabupaten Bangkalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com