Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Minta Aceng Sadar Diri karena Tak Layak Memimpin

Kompas.com - 13/12/2012, 00:26 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Garut (DPRD Garut) kini tengah menyelidiki kasus dugaan pelanggaran sumpah jabatan yang dilakukan Bupati Garut Aceng HM Fikri terkait pernikahan singkatnya dengan seorang wanita muda. Supaya masalah ini tidak berlarut-larut, sejumlah pihak meminta Aceng mengundurkan diri.

Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPR RI Hasrul Azwar berpendapat, sebaiknya Aceng mengundurkan diri. Ia menilai pengunduran diri itu bisa berdampak positif bagi Aceng daripada diberhentikan secara tidak hormat oleh DPRD Garut karena dianggap melanggar sumpah jabatan.

"Lebih terhormat dia mundur. Orang-orang pasti akan apresiasi sikap dia dengan mundur dibandingkan diberhentikan secara tidak hormat," ujar Hasrul, Rabu (12/12/2012) di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta.

Hasrul mengatakan, gelombang penolakan masyarakat Garut terhadap Aceng sebenarnya merupakan hal wajar. Sebagai kepala daerah, Aceng dianggap sudah tidak bisa lagi menjadi panutan karena telah melecehkan perempuan dan menyepelekan sebuah pernikahan. "Sadarlah kau Aceng bahwa kau tidak layak jadi bupati. Makanya, sebaiknya mundur daripada sekarang malah jadi sakit atau pura-pura sakit," kata Hasrul.

Aceng menikahi Fani Oktora (18) pada 16 Juli 2012 dan menceraikannya melalui pesan singkat atau SMS empat hari kemudian. Sikap itu menuai protes dari berbagai kalangan. Sebagai kepala daerah, tindakan Aceng dianggap tidak pantas dan melanggar aturan hukum. Ia dituduh melanggar Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak karena menikah dengan gadis di bawah umur dan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perdagangan Manusia karena menjanjikan imbalan tertentu untuk mau dinikahi.

Menanggapi tudingan miring itu, Aceng bersikeras tidak menyalahi aturan saat menikah siri dengan Fani. Ia justru menganggap kasus ini sengaja diembuskan lawan politik guna mencemarkan nama baiknya. "Masalah ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan sejak 16 Agustus 2012 dengan surat kesepakatan di atas meterai dengan kompensasi nominal tertentu. Mungkin ada pihak yang mau menghancurkan nama baik saya jelang Pemilihan Bupati Garut 2013 nanti," kata Aceng saat melakukan jumpa pers di Garut, Rabu (28/11/2012).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com