Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Hari Antikorupsi, Para Pejabat Kolaka Panik

Kompas.com - 10/12/2012, 15:51 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA,KOMPAS.com — Ada yang unik dalam peringatan Hari Antikorupsi Sedunia di Kolaka, Sulawesi Tenggara. Para pejabat yang disambangi oleh kepala Kejaksaan Kolaka beserta rombongan terlihat panik sebab kedatangan para rombongan jaksa ini secara tiba-tiba dilakukan tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu. Pihak kejaksaan sendiri mengaku sengaja melakukan hal tersebut karena dinilai cara ini sangat efektif untuk menemui para pejabat.

Akibat sosialisasi yang sangat mendadak ini, sejumlah kepala dinas terlihat bingung dan panik saat rombongan kejaksaan memasuki kantor mereka, contohnya Dinas Kesehatan. Kepala Dinas Kesehatan Rosmawati terlihat panik mencari kunci ruangannya untuk menerima para rombongan, bahkan dirinya terlihat bingung. Namun, setelah dijelaskan bahwa kedatangan rombongan tersebut hanya untuk menyosialisasikan antikorupsi, barulah dia sadar bahwa ini bukan kunjungan resmi layaknya pejabat negara.

Selain Kepala Dinas Kesehatan Kolaka, sejumlah kepala dinas lain juga terlihat panik, bahkan Bupati Kolaka terlihat kaget saat romobongan memasuki ruangannya. "Wah saya kaget, saya sangat antusias dengan kedatangan Bapak untuk memperingati Hari Antikorupsi dengan cara begini," kata Bupati Kolaka kepada Kepala Kejaksaan Negeri Kolaka, Senin (10/12/2012).

Kepala Kejaksaan Negeri Kolaka Wahyudi yang memimpin kampanye Hari Anti Korupsi Sedunia ini mengatakan, selagi tidak mengganggu aktivitas, cara ini sangat baik untuk dilakukan. "Kenapa kami tidak melakukan konfirmasi terlibih dahulu sebelum datang karena ini bukan acara atau kunjungan yang formal. Kami bawa baju dengan tulisan antikorupsi serta stiker ajakan untuk tidak korupsi. Dalam kampanye ini kami ajak para pejabat untuk memerangi korupsi. Korupsi itu bukan tugas para penegak hukum saja untuk mencegah, melainkan semua lapisan masyarakat ataupun para pejabat," ungkapnya.

Menurut Wahyudi, cara ini lebih efektif dibandingkan membagikan bunga atau ajakan yang lain. "Tadinya saya berpikir mau bagi-bagi bunga di jalan tapi lebih baik kalau kami datangi langsung para pejabat untuk mengajak berkampanye. Agar korupsi ini sama-sama kita perangi. Dan saya tidak mau tinggal berlama-lama. Teman-teman bisa lihat sendiri tadi, saya tidak duduk dan tidak masuk ke dalam ruangan khusus para pejabat. Artinya, kami mau sadarkan segala pihak untuk sama-sama memerangi dan memberantas budaya korupsi di dunia ini," ujarnya.

Para kepala dinas yang disambangi termasuk bupati dan Sekda Kolaka langsung mengenakan baju yang diberi kejaksaan. Namun, kepanikan para pejabat ini menjadi cerita unik. Anggota rombongan kampanye antikorupsi yang namanya enggan disebutkan mengatakan beberapa pejabat yang dikunjungi tampak ketakutan saat didatangi para jaksa.

"Ini baru pertama kali dilakukan di Kolaka, jadi pejabat memang terlihat panik untuk menyambut kejaksaan. Sangkaan mereka mungkin untuk diperiksa, tetapi ternyata hanya kunjungan kampanye antikorupsi. Kami juga ketawa melihat muka para pejabat yang seakan ketakutan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com