Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rolls-Royce Diduga Menyuap di Indonesia dan China

Kompas.com - 06/12/2012, 16:59 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Perusahaan pembuat mesin pesawat terbang Rolls-Royce, Kamis (6/12/2012), mengatakan bahwa perusahaan ini kemungkinan besar akan terjerat masalah hukum atas dugaan melakukan penyuapan di Indonesia dan China.

Pihak manajemen Rolls-Royce baru saja memberikan informasi soal dugaan penyuapan di kedua negara ini kepada Badan Urusan Penipuan Serius (SFO) Inggris.

"Masih terlalu dini untuk memprediksi hasilnya. Namun, tuntutan hukum ini nantinya bisa menjerat individu dan perusahaan," demikian pernyataan resmi Rolls-Royce.

"Ini (tuntutan hukum) menyusul permintaan informasi dari SFO terkait dugaan suap di Indonesia dan China. Investigasi yang dilakukan Rolls-Royce menunjukkan adanya suap di kedua negara ini dan pasar lain di luar negeri," ujar Rolls-Royce sambil menambahkan bahwa perusahaan itu akan bekerja sama dengan SFO.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Rolls-Royce John Rishton mengatakan, pihaknya tidak akan membiarkan adanya praktik bisnis yang tidak benar dan akan mengambil tindakan atas dugaan suap ini.

"Rolls-Royce adalah perusahaan dengan prospek yang sangat baik dan saya tak bisa menerima sikap yang bisa merusak kesuksesan masa depan," ujar Rishton.

Bisnis Rolls-Royce di China terbilang cukup besar. Perusahaan ini memiliki hampir 2.000 karyawan, yang tersebar di sejumlah kota di China.

Dari China saja, Rolls-Royce meraup keuntungan sebesar 934 juta poundsterling pada 2011. Dengan angka sebesar ini, China menjadi pasar terbesar keempat bagi Rolls-Royce.

Sementara itu, pasar Rolls-Royce di Indonesia terbilang kecil. Perusahaan ini memasok mesin untuk kebutuhan sipil, militer, kelautan, dan energi.

Rolls-Royce juga memasok mesin untuk angkatan udara Indonesia. Selain itu, Rolls-Royce juga memasok sistem baling-baling untuk kapal-kapal sipil dan militer Indonesia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com