Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pil KB Masih Jadi Pilihan Alat Kontrasepsi

Kompas.com - 05/12/2012, 21:57 WIB
M Zaid Wahyudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kontrasepsi oral atau yang dikenal dengan sebutan pil KB (keluarga berencana), masih menjadi pilihan alat kontrasepsi bagi sebagain besar peserta KB aktif. Penggunaannya hanya kalah populer dibandingkan dengan metode KB suntik.

"Pil KB sudah sangat modern. Sekarang, dosisnya kian rendah sehingga efek sampingnya kecil," kata Anggota Dewan Kontrasepsi Asia Pasifik (Asia Pacific Council on Contraception/APCOC), Biran Affandi, di Jakarta, Rabu (5/12/2012).

Pil adalah alat kontrasepsi yang cocok bagi orang yang ingin menunda kehamilan, seperti pasangan suami-istri yang menikah pada usia muda dan ingin mengejar karir terlebih dahulu. Tingkat pemulihan kesuburan dalam penggunaan pil juga paling cepat dibandingkan dengan alat kontrasepsi lain.

Cara kerja pil dalam mencegah kehamilan adalah dengan menghambat ovulasi atau terlepasnya sel telur dari indung telur. Pil juga memodifikasi mukus serviks (cairan pada permukaan mulut rahim), sehingga menghambat penetrasi sperma dan menghambat penebalan endometrium (lapisan terdalam rahim yang menjadi tempat menempelnya sel telur setelah dibuahi).

Manfaat tambahan lain pil KB adalah meringankan gejala menjelas dan saat haid, membuat haid teratur, menurunkan risiko kanker endometrium, kanker ovarium, osteoporosis atau anemia. Selain itu, manfaat lain pil adalah mengurangi risiko tumor jinak payudara, kehamilan diluar kandungan, hingga radang panggul.

Untuk meningkatkan kepedulian dan pengetahuan masyarakat tentang pil KB, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) bersama Bayer HealthCare Pharmaceuticals, akan kembali menggelar pemilihan Duta Kontrasepsi Oral pada 2013 mendatang. Kegiatan ini juga didukung oleh APCOC, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, serta Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia.

Sebanyak lima bidan dari setiap provinsi akan dipilih menjadi duta. Mereka bertugas untuk mengedukasi bidan-bidan lain dan kaum istri tentang penggunaan pil KB di daerahnya.

"Ini akan membuat makin banyak masyarakat Indonesia memiliki pengetahuan yang benar tentang kontrasepsi hingga semua mau memakainya," ucap Ketua IBI Harni Koesno.

Dengan menggunakan kontrasepsi, perempuan akan memiliki waktu lebih untuk dirinya sendiri, selain mengurus anak, suami, dan rumah tanggnya.

Bidan dipilih sebagai Duta Kontrasepsi Oral, karena bidan tersebar di semua desa di seluruh Indonesia. Saat ini ada 217.000 bidan, meski hanya sekitar 100.000 bidan yang terdaftar dan memiliki izin praktek. Jumlah yang besar dan sebaran yang relatif merata, membuat peran bidan strategis dalam pelaksanaan KB.

Jika menggunakan dokter, kendalanya terbatas pada sebarannya yang tidak merata meski jumlahnya saat ini cukup memadai. Sementara jika menggunakan petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) terbatas jumlahnya, hanya ada satu PLKB untuk 3 desa-4 desa.

Direktur PT Bayer Indonesia, Allen Doumit, menambahkan, Duta Kontrasepsi Oral sudah dipilih sejak 2008. Selama 2008-2010, sudah 144 bidan dilatih menjadi duta. Dari jumlah itu, mereka telah menularkan ilmunya kepada 19.704 bidan lain dan 31.413 kaum perempuan.

Kontrasepsi oral mulai diperkenalkan di Eropa pada 1961. Setiap tahun, penggunaan kontrasepsi bisa mencegah 188 juta kehamilan yang tidak direncanakan, 112 juta kasus aborsi, 1,1 juta kematian bayi, dan 150.000 kasus kematian ibu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com