AMBON, KOMPAS.com — Penias Roy (64), warga petambang yang menjadi korban bentrokan di kawasan penambangan emas Gunung Botak, Desa Wamsait, Kecamatan Wayapo, Buru, Maluku, akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit Umum (RSU) Haulussy Ambon, Rabu (5/12/2012), setelah nyawanya tidak dapat tertolong lagi akibat luka parah yang dideritanya.
Rooy yang dievakuasi bersama satu korban lain, Lukas Latuperissa (44), yang dievakuasi dari RSUD Namlea, Buru, ke RSU Ambon ini terkena luka serius setelah ditusuk tombak saat bentrok antar-petambang dan warga setempat pecah di kawasan penambangan tersebut.
Roy mengembuskan napas terakhir di RSU Haulussy Ambon setelah tim medis berusaha keras melakukan upaya pertolongan. Tidak ada keterangan resmi dari dokter dan pihak rumah sakit setempat tentang penyebab kematian korban. Namun, diduga kuat, Rooy meninggal karena tombak yang tertancap di tubuhnya mengenai sasaran organ vitalnya.
Meski menderita luka parah, saat dievakuasi, Rooy masih tetap sadarkan diri. Rooy baru meninggal dunia setelah beberapa jam berada di RSU Haulussy Ambon. Setelah dinyatakan meninggal dunia, keluarga korban yang sudah menunggu di rumah sakit tersebut langsung menangis dan tak kuasa menahan kesedihan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.