Di Banjarmasin, Antre Solar Sejak Subuh

BANJARMASIN, KOMPAS.com — Sepekan terakhir antrean kendaraan, terutama truk, untuk mendapatkan solar bersubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), kembali panjang. Para sopir mengaku mereka harus mengantre lebih lama ketimbang sebelumnya.

"Saya antre di sini sejak jam 04.00 Wita sebelum subuh dan sampai sekarang belum beranjak dari posisi semula," ujar Surya, salah satu sopir truk pengangkut mi instan yang hendak menuju Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng), Selasa (4/12/2012).

Jika dihitung dari arah SPBU, truk yang dikendarai Surya berada di atas urutan ke-60. Panjang antrean truk di salah satu sisi Jalan Hasan Baseri tersebut mencapai sekitar 1 kilometer hingga Bundaran Kayutangi. Di sekitar SPBU, di seberang Jalan Hasan Baseri, juga banyak kendaraan yang telah lama mengantre.

Menurut Surya, sebenarnya dirinya sudah mengantre di SPBU Adiyaksa. Namun, stok solar di tempat itu kemudian habis. Sementara SPBU yang lain, seperti di Jalan Sultan Adam, kondisinya juga kosong. Untuk beli di pengecer, ia takut rugi sebab harga solar per liter mencapai Rp 8.000 di wilayah Kalsel dan Rp 9.000 di Kalteng.

"Menurut info yang diterima para sopir, pasokan solar saat ini berkurang. Jika sebelumnya ada 2 tangki yang masuk ke SPBU, sekarang hanya 1 tangki saja per hari," ucapnya.

Sementara itu untuk membeli di SPBU lain yang ada di jalan antara Banjarmasin-Palangkaraya, Surya merasa kesulitan sebab SPBU di sana kebanyakan melayani pelangsir atau pembeli yang membeli bahan bakar untuk dijual lagi.