Jakarta, Kompas
”Krisis ekonomi sepertinya tak berdampak serius bagi arus wisman (wisatawan mancanegara). Mereka tetap rekreasi,” kata Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik Sasmito Hadi Wibowo, di Jakarta, Senin (3/12).
Secara kumulatif Januari-Oktober 2012, jumlah wisman ke Indonesia mencapai 6.583.629 orang. Naik 5 persen dibandingkan dengan jumlah wisman pada periode sama tahun 2011.
Kenaikan jumlah wisman ini terjadi di sebagian besar pintu masuk utama. Persentase kenaikan tertinggi di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, sebesar 23,91 persen. Selanjutnya Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, 15,17 persen, dan Bandara Sepinggan, Balikpapan, 8,93 persen. Sementara empat pintu masuk yang mengalami penurunan adalah Bandara Internasional Lombok, Mataram, 14,17 persen; Bandara Sam Ratulangi, Manado, 5,32 persen; Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, 4,11 persen; dan Makassar 1,17 persen.
Secara terpisah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan, untuk mengoptimalkan kunjungan wisman pada pengujung tahun, pemerintah fokus pada enam pasar utama, yakni Singapura, Malaysia, Australia, Korea Selatan, Jepang, dan China. Promosi di enam negara itu mengambil tema ”Year-end Festive Season 2012”.
BPS juga merilis tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di 20 provinsi di Indonesia rata-rata 54,90 persen pada Oktober 2012, naik 0,03 poin dibandingkan dengan TPK Oktober 2011 sebesar 54,87 persen. Jika dibandingkan dengan TPK September 2012 yang tercatat 52,96 persen, TPK Oktober 2012 naik 1,94 poin.